Gebong Memarong, Jejak Mapur yang Tetap Hidup di Tengah Zaman
WARISAN budaya tidak pernah benar-benar hilang selama masih ada yang menjaganya. Di tengah gempuran modernisasi, Masyarakat Adat Mapur memilih merawat akar sejarah mereka. Kampung Adat Gebong Memarong menjadi bukti bahwa tradisi bisa tetap hidup dan berkembang, sekaligus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.
Masyarakat Adat Mapur di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Bangka, terus menjaga tradisi leluhur mereka. Bersama PT Timah, mereka mengembangkan Kampung Adat Gebong Memarong sebagai destinasi wisata edukasi budaya.
Sejak 2022, PT Timah bersama Lembaga Adat Mapur menghadirkan berbagai kegiatan untuk menghidupkan kampung adat ini. Tidak hanya membangun secara fisik, dukungan juga diberikan melalui pelatihan dan pendampingan agar masyarakat mampu mengelola kampung secara mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan pengelolaan wisata berbasis budaya, peningkatan kapasitas, hingga penyediaan sarana pelestarian budaya terus dijalankan. Tujuannya menjadikan Gebong Memarong pusat edukasi budaya, destinasi wisata bernilai, dan sumber ekonomi baru bagi masyarakat Mapur.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, mengatakan pelestarian budaya dan kearifan lokal merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
“PT Timah telah menggelar berbagai kegiatan di Kampung Adat Gebong Memarong seperti pelatihan membatik, pelatihan pemandu wisata, pelatihan decoupage, dan juga mendukung tradisi Nuju Jerami. Lewat kolaborasi ini, perusahaan berharap masyarakat adat tetap menjadi subjek dari pelestarian, sehingga perusahaan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka karena mereka adalah penjaga tradisi dan pelaku utama dalam melestarikan kearifan lokal,” ujarnya.
Baca Juga : Fahrul, Gardener PT Timah yang Juara di Meja Tenis





