Babelhebat

PT Timah Bersama Alobi Foundation Rehabilitasi Ratusan Satwa

PERUSAHAAN pertambangan (PT Timah) berkomitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati dan satwa di wilayah operasional perusahaan.

Hal ini sejalan dengan komitmen PT Timah dalam pelaksanaan parameter Environmental Social Governance (ESG) terkait pelestarian keanekaragaman hayati.

Upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan perusahaan pertambangan (PT Timah_red) di antaranya dengan melaksanakan konservasi dan rehabilitasi satwa yang berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi ekosistem.

Konservasi satwa dilaksanakan melalui program KEHATI (Keanekaragaman Hayati_red) di seluruh wilayah operasi PT Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Kundur Karimun.

PT Timah bersama Alobi Foundation juga mendirikan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi di Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang. Ratusan satwa yang dilindungi direhabilitasi di lahan bekas tambang.

Upaya rehabilitasi ini sudah dimulai sejak 2018 silam, ada berbagai satwa yang telah dan masih direhabilitasi di PPS Alobi Air Jangkang di antaranya Beruang Madu, Burung Kakak Tua, Burung Merak, Rusa Sambar, Owa, Kukang, Mentilin, Buaya, Binturong dan beragam satwa lainnya. Termasuk hewan endemik Babel.

Manager PPS Alobi Air Jangkang, Endy R. Yusuf menjelaskan ratusan satwa dilindungi yang direhabilitasi di PPS Alobi Air Jangkang berasal dari penegakan hukum, serahan masyarakat maupun hasil rescue dari masyarakat.

Endy menambahkan, di lahan bekas tambang seluas 4 hektare terdapat 37 kandang satwa, menara pantau, kantor, klinik dan fasilitas lainnya untuk mendukung rehabilitasi satwa.

Menurutnya, hampir semua kandang dipenuhi oleh satwa, apalagi saat ini interaksi negatif satwa dengan masyarakat di Babel cukup tinggi terutama buaya karena rusaknya ekosistem akibat tambang ilegal.

“Beberapa bulan ini hewan endemik Bangka Belitung jenis Kukang banyak yang diserahkan ke kita, karena ada interaksi negatif satwa dan manusia. Satwa ini keluar dari habitatnya karena ekosistemnya terganggu, termasuk buaya yang jumlah kasusnya terus meningkat,” kata Endy, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga : Trio Kwek Kwek Kuasai Proyek Dinas PUPR Bangka Selatan

1 2Laman berikutnya

Tom Hebat

Berdiri Diatas Semua Golongan