PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menempati posisi ketiga sebagai daerah asal korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia, setelah Jawa Barat dan Sumatera Utara. Padahal, jumlah penduduk Babel hanya sekitar dua juta jiwa.
Data tersebut disampaikan Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, dalam Rapat Koordinasi Pelindungan dan Penanganan Pekerja Migran Indonesia di Sektor Judi Online dan Online Scam, yang digelar di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Rabu (9/7/2025).
“Ini jadi indikator bahwa pemerintah daerah harus semakin serius menangani persoalan ini. Alhamdulillah, para kepala desa hadir hari ini karena mereka adalah gerbang utama masyarakat di pedesaan maupun perkotaan,” ujar Didit.
Baca Juga : WTP ke-6, Tapi Risiko Korupsi Masih Tinggi, Ada Apa dengan Bangka Selatan?
Didit menyebutkan, hingga kini terdapat 35 warga Babel yang melapor sebagai korban TPPO. Data mereka sudah diserahkan ke Kementerian Luar Negeri dan Kemenko Polhukam untuk ditindaklanjuti.
“Belum ada kabar terbaru soal kondisi mereka, tapi yang penting mereka ingin pulang. Harapan kita, prosesnya semakin cepat dan mereka bisa segera kembali,” tambahnya.
Ia menegaskan, Pemprov Babel telah menyerahkan dokumen penting seperti paspor dan alamat korban, serta rutin berkoordinasi dengan berbagai forum terkait.
