WAKIL Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik 2025–2029.
“Kita semua hadir disini dengan satu tekad dan semangat yang sama, yaitu mewujudkan daerah yang lebih baik, maju, berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Debby saat membuka kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) RKPD 2025 sekaligus mengawali penyusunan RPJMD Teknokratik 2025–2029, Selasa (30/1/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Studio Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).
Debby, begitu sapaan akrabnya tersebut menjelaskan kegiatan FKP merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017, yang menyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah yang berorientasi pada proses harus menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, bahkan dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
“Proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah harus dilaksanakan secara bersama-sama antara seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan,” ujar Debby.
Baca Juga : Awali 2024 Pemkab Basel Gelar FKP RKPD 2025 dan RPJMD Teknokratik 2025–2029
Dengan demikian, lanjutnya, sehingga dapat tercipta keselarasan antara dokumen perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan perangkat daerah dalam kaitannya dengan sinergitas antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten serta menjamin terpenuhinya pembangunan di masyarakat yang tepat sasaran.
“Sebagai bagian dari perjalanan panjang pembangunan daerah, RKPD 2025 memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah selama satu tahun kedepan, dan merupakan momentum penting untuk merefleksikan capaian daerah serta merumuskan langkah-langkah yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Debby.
Debby menambahkan bahwa pada tahun ini (2024) dihadapkan dengan berbagai tantangan yang membutuhkan solusi inovatif dan kerja keras. Karenanya itu, RKPD 2025 harus mencerminkan visi bersama untuk memperkuat pondasi pembangunan, meningkatkan pelayanan publik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam menghadapi era perubahan yang begitu cepat, maka kita perlu memperkuat kerja sama lintas sektoral dan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Sinergi ini akan menjadi pondasi yang kokoh untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Debby mengajak semua pihak untuk menjadikan RKPD 2025 dan Teknokratik RPJMD 2025-2029 sebagai tonggak awal untuk mewujudkan impian bersama.
“Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja keras kita semua, kita akan mampu menghadapi dan mengatasi setiap tantangan, sehingga daerah kita menjadi tempat yang lebih baik dari masa ke masa,” pungkas Debby dengan penuh semangat.