KONDISI perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada triwulan ketiga tahun 2024 tercatat sebesar 0,30 persen.
Hal tersebut berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statisik (BPS). Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Basel, Yuri Siswanto.
Yuri menjelaskan, angka 0,30 persen tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang hanya sebesar 0,13 persen. Bahkan, diakuinya lebih dari separuh daerah di Babel mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus.
“Pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan ketiga juga tercatat terendah di Indonesia. Fenomena ini tentu menjadi perhatian utama pemerintah daerah di Babel agar di triwulan keempat ini secara bertahap bisa pulih,” ujar Yuri kepada wartawan, Senin (30/12).
Dijelaskan Yuri, berdasarkan pencermatan yang dilakukan dalam beberapa kali koordinasi dengan lintas sektor, tercatat pertumbuhan positif Bangka Selatan disebabkan pada pertumbuhan sektor pertanian.
Selain itu, kata Yuri, multiplier effect atau dampak dari penyelenggaraan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Artinya, dalam setiap even atau kegiatan yang diselenggarakan berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM atau perdagangan usaha kecil dan menengah serta jasa lainnya seperti penginapan.
“Kombinasi dari beberapa sektor ini masih mampu menopang pertumbuhan ekonomi Bangka Selatan sehingga tidak jatuh ke angka minus,” jelas Yuri.
Yuri berharap, penyelenggaraan kegiatan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah agar dapat terus digiatkan.
“Pastinya kita akan terus mendorong penyelenggaraan even-even yang berdampak maksimal dan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta pendapatan bagi UMKM di Bangka Selatan,” tutur Yuri.