Tahun 2025 Pemkab Basel Target 18 Persen Penurunan Stunting
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) menargetkan penurunan angka stunting 18 persen pada tahun 2025 mendatang.
Hal tersebut ditegaskan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Basel, Hefi Nuranda saat memimpin rapat koordinasi prevelensi penurunan stunting di Ruang Rapat Gunung Namak Komplek Perkantoran Pemkab Basel, Selasa (29/10/2024).
“Stunting ini merupakan isu prioritas nasional, bahkan masuk dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional),” kata Hefi.
Diketahui pada 2020-2024 secara nasional target penurunan stunting signifikan dari kondisi 24,4 persen pada 2021, menjadi 14 persen pada 2024 serta ditetapkan 18,8 persen di tahun 2025.
Sedangkan untuk di Kabupaten Bangka Selatan menargetkan 18 persen pada 2025, upaya pencapaian target ini juga berdasarkan pada strategi serta sasaran pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang penurunan stunting dan BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Penurunan Stunting.
“Secara nasional penurunan stunting di angka 18,8 persen di tahun 2025, sedangkan Bangka Selatan menargetkan di angka 18 persen pada tahun mendatang,” ujar Hefi.
Hefi menjelaskan, terdapat 8 indikator konvergensi stunting agar penurunan stunting tepat sasaran, penurunan stunting secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Meliputi, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perbup/perwali tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran serta publikasi data stunting dan evaluasi kinerja tahunan.
“Selain itu, terdapat 3 kebijakan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting yakni pendekatan intervensi gizi, pendekatan multi sektor dan multi pihak serta pendekatan keluarga berisiko stunting tinggi,” jelas Hefi.
Hefi menambahkan, berdasarkan surat keputusan Bupati Nomor :188.45/10.A/DKPPKB/2024 tentang penetapan desa stunting 2024 maka ditetapkan 3 desa di 2 kecamatan (Payung dan Lepar_red), yakni Desa Bedengung dengan prevalensi stunting 13,04 persen, Desa Tanjung Sangkar prevalensi stunting 19,23 persen dan Desa Kumbung prevalensi stunting 25 persen.
Namun, lanjut Hefi, menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) per 1 Agustus-31 Agustus 2024 yang masuk dalam 5 desa tertinggi stunting yakni Desa Celagen 9,23 persen, Desa Batu Betumpang 8,91 persen, Desa Rias 7,16 persen, Desa Serdang 5,44 persen dan Desa Sukajaya 5,06 persen.
“Melihat data tersebut, dengan sinergritas yang kompak baik dinas terkait, forkopimda maupun stakeholder kita optimis target penurunan stunting di tahun 2025 sebesar 18 persen bisa tercapai, begitu juga dengan konvergensi penurunan stunting di 2024 ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting,” tutur Hefi.