PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) menargetkan produksi ikan air tawar pada tahun 2024 ini sebanyak 2 ribu ton.
Kepala DPPP Pemkab Bangka Selatan Risvandika menjelaskan, tercatat pada Januari hingga September, produksi ikan air tawar telah mencapai 1,5 ton. Dengan tersisa waktu 3 bulan ke depan (Oktober, November, Desember) sehingga tidak menutup kemungkinan bisa melebihi dari yang ditargetkan sebanyak 2 ribu ton.
“Hasil (produksi_red) ini didapatkan dari penghasilan produksi budidaya secara kelompok maupun kategori perorangan,” kata Risvandika, Rabu (30/10).
Diakui Risvandika, konsumsi ikan air tawar masih di bawah dari konsumsi ikan air laut, sehingga untuk target produksinya harus menyesuaikan dengan kondisi daya beli masyarakat atau permintaannya.
Selain itu, saat cuaca yang terlalu panas dapat memengaruhi hasil dari pada produksi. Kondisi tersebut membuat ikan akan kekurangan oksigen sehingga ikan bisa stres dan berakhir mati yang akan berdampak pada penurunan hasil produksi.
“Sebaliknya, jika iklim dan kondisi cuaca cukup mendukung, biasanya ikan dapat berkembang biak dengan baik serta kondisi ini akan berdampak terhadap peningkatan hasil produksi,” jelas Risvandika.
Risvandika menambahkan, setiap kecamatan di Bangka Selatan terdapat kelompok pembudidaya ikan air tawar, namun yang paling dominan itu di Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Toboali, Kecamatan Payung dan Kecamatan Pulau Besar.
Target ikan air tawar sendiri tidaklah jauh berbeda dengan tahun sebelumnya di 2023. Hanya saja masyarakat masih kurang meminati konsumsi ikan air tawar ini, sehingga para pembudidaya masih terbatas produksinya.
“Harapan kita, semoga produksi ikan air tawar pada tahun 2024 ini bisa mencapai target,” tutur Risvandika.