Bangka SelatanBabelhebat

Setelah Santri, Kini Siswa SD: Anak-anak Terluka, Pemkab dan DPRD Bangka Selatan Jangan Diam

KABUPATEN Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali dihantam peristiwa tragis di dunia pendidikan. Seorang siswa sekolah dasar meninggal dunia setelah diduga mengalami perundungan. Tragedi ini terjadi hanya dalam waktu berdekatan setelah kasus pencabulan terhadap sejumlah santri laki-laki di sebuah pondok pesantren.

Peristiwa demi peristiwa menunjukkan bahwa ada yang sangat keliru dalam sistem perlindungan anak di wilayah ini. Kejadian-kejadian tersebut seharusnya cukup menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh pemangku kebijakan.

Korban terbaru adalah Zar, siswa kelas lima di salah satu SD di Kecamatan Toboali. Ia menghembuskan napas terakhir di RSUD Bangka Selatan pada Minggu siang, 27 Juli 2025. Zar sempat dirawat sejak Kamis dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri. Sebelum kondisinya memburuk, Zar sempat mengaku kepada orang tuanya bahwa dirinya dibuly di sekolah.

Pihak keluarga tidak tinggal diam. Mereka mencoba mencari penjelasan ke pihak sekolah, tetapi merasa tidak mendapat tanggapan.

“Kami sempat datang ke sekolah dan tanya langsung, tapi tidak ada jawaban apa pun,” kata Doni, salah satu keluarga korban, kepada babelhebat, Minggu malam.

“Almarhum menyampaikan ke orang tuanya bahwa dia dibuly. Itu disampaikan sebelum dia tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Doni lagi.

Menurut Doni, pihak sekolah baru mendatangi rumah setelah Zar meninggal dunia. Mereka tidak menjelaskan apa pun sebelumnya, bahkan saat keluarga meminta penjelasan langsung. Kini, keluarga menyatakan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

“Besok kami rencananya akan melapor secara resmi ke Unit PPA Polres Bangka Selatan. Kami ingin semuanya terbuka dan jelas. Jangan sampai ini terjadi lagi ke anak anak lain,” tegasnya.

Baca Juga : Bangka Selatan Berduka Dunia Pendidikan Perlu Dibela dan Diselamatkan

1 2Laman berikutnya

Tom Hebat

Berdiri di Atas Semua Golongan