KAPOLDA Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Irjen Pol Hendro Pandowo kembali menegaskan keseriusannya dalam menangani geng motor.

Hendro mengatakan keberadaan geng motor ini meresahkan masyarakat. Sebab, dalam aktivitasnya melakukan berbagai tindak kejahatan.

“Kita Polda Babel serius untuk menangani geng motor ini. Kita lihat kota-kota besar sudah ada kejadian dan banyak meresahkan masyarakat. Saya tidak mau geng motor di Babel jadi besar,” kata Hendro, Rabu (15/1/2025).

Menurut Hendro, pihaknya sudah mengambil langkah dan memiliki pola strategi untuk benar-benar menindak tegas dan memberantas geng motor di Bangka Belitung.

Pihaknya, lanjut Hendro, juga telah berkoordinasi dengan seluruh Forkopimda untuk bersama-sama mendukung pemberantasan geng motor ini. Dan ditindaklanjuti oleh seluruh Kapolres untuk mensosialisasikan bahaya geng motor ini.

“Besok kita mulai deklarasi penolakan segala aktivitas geng motor oleh masyarakat yang akan diikuti seluruh Polres jajaran. Dan juga memasang spanduk-spanduk, menghapus coretan geng motor di tembok-tembok manapun,” jelas Hendro.

Mantan Sahli Sosbud ini juga menegaskan akan melakukan upaya paksa atau refresif terhadap pelaku-pelaku geng motor yang sudah melakukan tindak pidana yang sudah ada Laporan Polisi (LP) di Polres.

“Yang belum tertangkap, dapat kita tetapkan DPO (Daftar Pencarian Orang) untuk lakukan pengejaran. Langkah-langkah lain akan terus kita lakukan sampai zero geng motor di wilayah Bangka Belitung,” ujar Hendro.

Jenderal Bintang Dua Polri ini juga memerintahkan jajarannya mendatangi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya geng motor.

Hal ini dilakukan guna memberikan pemahaman kepada para siswa bahaya geng motor dan menjadi benteng diri untuk tidak menjadi anggota geng motor tersebut.

Mantan Wakapolda Metro Jaya ini menambahkan orang tua memiliki peran penting dalam pengawasan pergaulan anak-anak.

“Orang tua wajib, besok (deklarasi) kita ajak Forkopimda, orang tua, tokoh masyarakat, kepala sekolah, guru dan siswa. Di sinilah, kita butuh peran orang tua mengawasi pergaulan anak-anak mereka,” tegas Hendro.