DINAS Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmprindag) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) terbaik pertama lomba kebersihan kantor yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten setempat, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk periode Juni 2022.
Total nilai yang diperoleh Diskopukmprindag sebagai terbaik pertama dengan nilai 622. Terbaik kedua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan nilai 621,5. Terbaik ketiga Kecamatan Toboali dengan nilai 618,5. Untuk periode selanjutnya akan diumumkan setiap awal bulan.
Diketahui, lomba tersebut program dari DLH yang diberi nama ‘Makasih Santri’. (Mari Kita Bersih Seputaran Kantor Sendiri). Kriteria penilaian di antaranya area perkantoran yaitu saluran drainase, ruang terbuka hijau dan pemilahan sampah.
Selain program Makasih Santri dari DLH, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel juga memiliki program untuk menggalakkan penggunaan produk lokal pada instansi di lingkungan Pemkab setempat dengan menggelar lomba ‘Produk Lokal Award’. Penilaian dalam lomba ini dilakukan dengan sistem bergilir di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hasil penilaian tersebut diumumkan setiap tiga bulan sekali.
Hasil penilaian periode April-Juni 2022 untuk peringkat pertama Diskopukmprindag, peringkat kedua Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), peringkat ketiga Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan.
Penyerahan piagam dan trofi kepada OPD sebagai pemenang dalam lomba tersebut diserahkan secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Basel, Eddy Supriadi usai dari apel bersama di pelataran Kantor Sekretariat Daerah (Setda), Senin (20/6).
“Tujuan utama dari program DLH untuk mengajak para pegawai menjaga kebersihan lingkungan kerja mulai dari ruangan kantor dan luar ruangan kantor agar lingkungan kerja tetap asri dan sehat, begitu pula dengan program Bappelitbangda mengajak pegawai untuk selalu menggunakan produk lokal, misalnya hasil pertanian daerah dan usaha kecil menengah,” kata Sekda Pemkab Basel, Eddy Supriadi.
Eddy mengapresiasi atas program DLH dan Bappelitbangda yang telah memberi warna baru di lingkungan Pemkab setempat. Karena itu, ditegaskannya, bahwa tujuan dari program tersebut bukan semata hanya untuk mengejar target nilai akhir, piagam dan trofi, melainkan tujuan utamanya adalah mengajak pegawai untuk cinta lingkungan dan kebersihan di lingkungan kerja atau kantor, serta cinta produk lokal.
“Sebagai pegawai aparatur sipil negara, kita dituntut untuk menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Ini kita mulai dari menjaga kebersihan di lingkungan tempat kerja kita sendiri, serta menggunakan produk lokal hasil dari pertanian dan usaha kecil menengah,” ujar Eddy.