Sebelum Pukul 09.00 Emak-Emak Toboali Sudah Datang ke Lokasi Pasar Murah, Ahmad : Sekejap Habis Terjual
SEKRETARIS Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Ahmad Syafri menyatakan, operasi pasar murah dengan menjual empat jenis barang kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak sayur dan tepung terigu dilaksanakan pada pukul 08.30, di Pelataran Balai Wisata atau Simpang Lima Toboali, Rabu (28/2/2024).
“Sebelum kita mulai atau kita buka, masyarakat dari kalangan ibu rumah tangga, emak-emak sudah ramai berdatangan ke lokasi, sehingga mau tidak mau langsung kita laksanakan, buka antisipasi terjadinya rebutan, dengan waktu sekejap 1 ton lebih beras habis terjual berikut dengan gula pasir, minyak sayur dan tepung terigu juga habis terjual,” jelas Ahmad Syafri.
Ahmad menjelaskan, paket sembako yang terdiri dari empat item atau jenis barang tersebut dijual dengan harga murah senilai Rp 99.000.00.
“Empat item paket sembako itu berisi beras premium berukuran lima kilogram, gula pasir satu kilogram, tepung terigu satu kilogram dan minyak sayur satu liter, kita jual seharga sembilan puluh sembilan ribu rupiah,” kata Ahmad menambahkan operasi pasar murah ini, bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Jadwalnya memang pukul 09.00, tapi saat kita datang ke lokasi masyarakat sudah ramai sehingga langsung kita laksanakan,” ujar Ahmad.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat, khususnya para kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) atau emak-emak merasa kecewa dengan kegiatan operasi pasar murah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) di Pelataran Balai Wisata Simpang Lima Toboali, Rabu (28/2/2024).
Kekecewaan para emak-emak ini sangatlah beralasan, lantaran paket sembako murah pada kegiatan operasi pasar sudah habis terjual sebelum pukul 09.00, sedangkan sesuai jadwal yang tertera di brosur bahwa kegiatan operasi pasar murah dimulai pukul 09.00.
Namun, faktanya saat emak-emak datang ke lokasi tidak ada lagi paket sembako murah seperti yang dijanjikan oleh pemerintah setempat. Alhasil, sehingga emak-emak merasa sangat kecewa dengan janji-janji manis pemerintah.
“Ini sangat aneh, padahal baru saja lewat 13 menit jam 9 (pukul 09.00_red) sudah habis. Jangan-jangan paket sembako yang dijual murah ini sengaja diborong oleh orang-orang tertentu untuk mencari keuntungan. Ini namanya tidak adil, kesannya pemerintah membohongi kami (masyarakat) karena sesuai jadwalnya itu jam 9, tapi sebelum jam 9 sudah dimulai operasi pasar,” keluh Ning.
Ning berharap, agar kedepannya Pemkab Bangka Selatan dapat kembali menggelar operasi pasar murah dengan sistem menggunakan kupon atau karcis, sehingga masyarakat yang antre untuk membeli paket sembako murah semuanya kebagian sesuai.
“Jangan seperti ini kesannya seperti ada permainan, karena siapa yang datang duluan pasti dapat paket sembako, dan siapa yang datang terakhir pastilah berduka dengan pulang tangan kosong,” jelas Ning.
Senada juga dikeluhkan Tut, mengaku sangat berharap dapat membeli paket sembako murah seperti yang dijanjikan pemerintah.
“Ini kita datang ke lokasi sudah habis. Artinya, kita dibohongi oleh pemerintah kita sendiri. Sangat-sangat aneh pemerintah membohongi rakyatnya sendiri,” keluh Tut.