KETUA Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, mengapresiasi sisi kemanusiaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal itu diungkapkan setelah adanya kabar Kapolri akan memberikan penghargaan khusus kepada Satrio Mukhti, casis bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

“Aspek kemanusiaan Kapolri sangat kuat dalam meloloskan Satrio sesuai dengan prinsip BETAH atau bersih, transparan, dan humanis, dalam rekrutmen Polri,” ujar Sugeng, Jumat (17/5/2024).

Diketahui, Satrio akan diterima sebagi anggota Polri dengan kuota disabilitas. Sugeng menilai Kapolri memiliki hak prerogatif untuk memberikan penghargaan itu kepada Satrio.

Lebih lanjut, Sugeng juga berharap Satrio Mukhti bisa lolos semua tahap seleksi masuk Polri. Terlebih Satrio dinilai memiliki fisik yang mumpuni untuk menjadi anggota Polri.

“Kuota disabilitas adalah prerogatif Kapolri, jadi hal itu memiliki dasar legitimasi. IPW berharap juga pemeriksaan fisik dan psikologi casis Satrio memenuhi syarat ya. Dari sisi spirit, casis Satrio terlihat sangat kuat untuk menjadi polisi mengayomi masyarakat dan juga dia dari keluarga sederhana,” jelas Sugeng dikutip dari laman resmi Humas Polri.

Dia pun yakin dan percaya apa yang diterima Satrio karena selama ini menjadi pribadi yang baik.

“Setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Rezeki yang diterima Satrio bisa jadi karena jalan hidupnya yang baik dan diganjar oleh Tuhan dengan berkah, walau harus dilalui dengan cobaan berat dibegal,” imbuhnya.

BACA JUGA : Dengan Terisak, Satrio Sampaikan Terima Kasih Kepada Kapolri

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memberikan penghargaan khusus untuk Satrio Mukhti, casis bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio akan masuk kuota disabilitas.

“Kapolri memberikan hak kuota khusus disabilitas,” ujar Jenderal Sigit, Jumat (17/5).

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukhti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Irjen Dedi Prasetyo.

“Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri,” lanjut Irjen Dedi.