Ribuan Judul dan Buku Lama Hiasi Perpustakaan Bangka Selatan, Terdata Selama 6 Tahun Hanya 604 Orang Anggota Perpustakaan
TOBOALI, Babelhebat.com – Tercatat selama 6 tahun atau sedari tahun 2017 hingga tahun 2022 terdata hanya 604 orang anggota perpustakaan di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Berdasarkan data yang dirangkum dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah atau DKPD Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Jumlah anggota aktif perpustakaan hanya berkisar enam ratusan orang yaitu pelajar. Meliputi anggota laki-laki 187 orang dan perempuan 417 orang. Jumlah ini tidak sebanding dengan ribuan judul buku (7.606 judul) dari ribuan unit buku (29.732 unit) yang tersusun rapi di rak buku Kantor DKPD, yang berlokasi di Kawasan Komplek Perkantoran Parit Tiga Toboali.
Mirisnya lagi, ribuan unit buku dengan ribuan judul buku tersebut adalah buku-buku lama meski ada sebagiannya buku baru bantuan hibah dari Perpustakaan Nasional pada tahun 2019 lalu sebanyak 500 unit buku.
Hal ini setidaknya harus menjadi perhatian Pemkab dan juga DPRD Basel, termasuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah agar segera berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan minat baca di semua kalangan bukan malah sibuk dengan rutinitas yang seremonial.
Karena, dengan meningkatnya minat baca maka secara otomatis dapat menambah jumlah anggota perpustakaan sehingga keberadaan perpustakaan dengan ribuan judul buku tersebut memberikan manfaat untuk mencerdaskan masyarakat pada umumnya yang tersebar di 50 desa Negeri Beribu Pesona bukan sebaliknya.
Namun, anehnya pihak DKPD Pemkab Basel mengklaim bahwa jumlah pengunjung ke perpustakaan mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebanyak 1.043 pengunjung.
Baca Juga: Bagir Manan Luncurkan Buku Problematika Pers dan Kualitas Demokrasi
“Dari banyaknya buku disini (perpustakaan) tidak sepenuhnya buku keluaran baru. Jika pun ada buku yang baru, itu buku bantuan hibah dari Perpusnas. Terakhir kita (Pemkab Basel) pengadaan buku pada tahun 2017,” kata Kepala Bidang Perpustakaan DKPD Pemkab Basel, Suhardi.
Suhardi menjelaskan, kalau anggaran yang bersumber dari APBD Bangka Selatan tidak ada sama sekali untuk pengadaan buku baru di perpustakaan.
“Pengunjung yang datang ke perpustakaan sebagian besarnya pelajar SMP, dan mereka sering baca buku biologi, buku tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Pengunjung umum atau masyarakat sedikit, begitu juga dengan ASN paling hanya satu atau dua orang yang datang ke perpustakaan,” ujar Suhardi.
Baca Juga: Dugaan Pencabulan di Hutan Belakang Sekolah, Korban dan Pelaku Masih Pelajar
Suhardi menambahkan, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar yakni dengan cara turun langsung ke sekolah-sekolah.
“Salah satu upayanya itu kami melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar, mengingat karena memang banyak buku yang dipinjam oleh pelajar. Tentu harapan bersama agar kedepan minat baca untuk datang langsung ke perpustakaan juga meningkat baik dari kalangan pelajar, masyarakat umum dan maupun ASN,” jelas Suhardi.