RATUSAN peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mulai mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Rabu-Kamis, 6-7 November 2024.

Tahapan SKD ini difasilitasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Pemkab Basel, di Gedung Computer Assisted Test (CAT). Peserta yang mengikuti sebanyak 320 orang terbagi menjadi 4 sesi dan setiap sesi diikuti 80 peserta selama 2 hari (Rabu-Kamis).

Tahapan SKD ini meliputi registrasi, pemberian PIN peserta, penitipan barang dan peserta masuk ruang tunggu. Lalu 30 menit perpindahan peserta dari ruang tunggu ke ruang ujian, sementara untuk waktu tes SKD selama 90 menit atau 1,5 jam.

Kepala BKPSDMD Pemkab Basel Suprayitno menjelaskan tahapan atau proses CAT ini dilaksanakan sebanyak empat sesi selama dua hari (Rabu-Kamis).

“Pelaksanaan CAT ini berlangsung selama dua hari yang terbagi menjadi empat sesi, jadi satu hari dua sesi dan hari ini kita mulai proses CAT hari pertama dua sesi dan dilanjutkan besoknya dua sesi dengan peserta 80 orang setiap sesinya,” kata Suprayitno.

Suprayitno berharap dengan persiapan yang telah dipersiapkan dengan baik oleh tim panitia pelaksana seleksi, pelaksanaan SKD berjalan dengan baik dan lancar.

“Kita doakan mudah-mudahan sampai dengan terakhir nanti pelaksanaan ini berjalan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan, tidak ada kendala baik dari sisi jaringan listrik dan kondisi kesehatan peserta,” ujar Suprayitno.

Suprayitno mengingatkan kepada semua peserta SKD CPNS Kabupaten Bangka Selatan, untuk mempersiapkan diri dengan baik dan tidak terprovokasi isu atau janji dari oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menipu atau mengambil keuntungan dari proses pelaksanaan seleksi CPNS ini.

“Harapan kita pada semua peserta untuk mempersiapkan diri sejak dini, jangan terpengaruh oleh provokasi apalagi dengan isu-isu yang menjanjikan kelulusan dan sebagainya, apalagi sampai mengeluarkan biaya karena semua tahapan dari awal maupun sampai akhir itu semua gratis tanpa dipungut biaya dan percayalah bahwa semua usaha yang sudah kita lakukan ini bentuk transparansi, sehingga semua peserta tidak akan merasa terdzolimi karena semua telah transparan dan akuntabel,” tutur Suprayitno.