Rakyat Terpaksa Harus Mencuri Demi Kebutuhan Ekonomi, Pejabat Malah Asik Korupsi dan Berjoget
KETIKA perut lapar dan anak menangis, rakyat tak punya banyak pilihan. Mereka terpaksa harus mencuri Tandan Buah Segar kelapa sawit hanya demi bertahan hidup. Ini bukan sekadar kisah hitam di balik jeruji besi, melainkan cermin getir bahwa negeri sedang darurat ekonomi dan moral.
Di saat rakyat dihimpit kebutuhan, para pejabat dan pemimpin negeri justru asik berjoget ria, sibuk pencitraan di media sosial seakan-akan peduli, padahal kenyataannya rakyat makin tercekik. Lebih ironis lagi, sebagian dari mereka justru diduga bakal terseret dalam kasus korupsi, menikmati uang rakyat untuk makan lezat dan bergizi, sementara rakyat kecil hanya bisa menahan lapar.
Seperti diungkap dalam catatan sebelumnya Bangka Selatan Darurat Korupsi, wajah asli kekuasaan benar-benar telanjang di depan mata. Dari ruang birokrasi hingga lingkaran elite, korupsi seolah menjadi pesta yang tak berkesudahan. Pertanyaan besar pun menggema kemana DPRD saat Bangka Selatan Darurat Korupsi. Rakyat yang kecewa tak lagi percaya pada janji, karena yang hadir hanyalah sandiwara politik tanpa nyali.
Baca Juga: Ad Warga Bangka Selatan Terpaksa Mencuri karena Kebutuhan Ekonomi
Kenyataan pahit semakin tampak ketika rakyat kecil dengan mudah dijerat hukum. Ada yang dipenjara karena mencuri sawit, ada yang membusuk di balik jeruji hanya karena buah-buahan. Semua demi sesuap nasi. Sementara itu, para koruptor kelas kakap masih tertawa lepas, tidur nyenyak dengan perut kenyang dari hasil rampasan uang negara.
“Banyak yang menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi. Soal promosi dan mutasi masih berisiko tinggi lalu intervensi pihak lain sangat tinggi. Yang kami sorot itu objektivitas kebijakan manajemen SDM yang sangat tinggi. Ini beberapa yang krusial,” tegas Kepala Satgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Untung Wicaksono saat menerima kunjungan jajaran Pemkab Bangka Selatan ke Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga: Riza-Debby dan Kabinetnya Diguncang Gelombang Korupsi
Sementara itu, Kejaksaan Negeri Bangka Selatan bergerak. Empat pejabat Satpol PP dan seorang rekanan swasta telah ditahan atas dugaan korupsi APBD 2022–2023. Kepala Kejari Sabrul Iman bahkan menegaskan ada kasus lebih besar yang sedang diselidiki.




