PT Timah Gelar Pelatihan Decoupage untuk Masyarakat Adat Mapur : Merangkai Tradisi, Menyulam Inovasi
SEBAGAI bentuk komitmen dalam mendukung pelestarian budaya sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat adat, PT Timah menggelar pelatihan bertajuk “Merangkai Tradisi, Menyulam Inovasi”, yakni pelatihan seni menghias kerajinan anyaman Nusantara menggunakan teknik decoupage.
Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat adat Mapur dan berlangsung di Kampung Adat Gebong Memarong, Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka, pada Senin (16/6/2025).
Pelatihan menghadirkan instruktur berpengalaman di bidang kerajinan tangan, Tri Sisca Febriyanti. Para peserta yang terdiri dari pemuda dan ibu rumah tangga terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, mulai dari pengenalan dasar teknik decoupage hingga praktik menghias kerajinan seperti tas anyaman dan pernak-pernik rumah tangga.
Decoupage adalah teknik menghias benda dengan potongan kertas bermotif yang dilapisi lem dan pelindung khusus. Melalui teknik ini, para peserta didorong untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi dengan sentuhan artistik modern tanpa meninggalkan nilai tradisionalnya.
Department Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang mengembangkan potensi lokal berbasis kearifan budaya.
“Pelatihan ini bertujuan memperkuat eksistensi dan harmonisasi kehidupan masyarakat Mapur, sekaligus mendorong hilirisasi produk kerajinan untuk meningkatkan nilai tambah serta melestarikan kebudayaan lokal,” jelasnya.
BACA JUGA : PT Timah Industri Resmikan PLTS Rooftop di Cilegon, Dukung Transisi Energi Bersih
Program ini juga sejalan dengan ASTA CITA Presiden Prabowo untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, khususnya dalam membangun dari desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Anggi menambahkan, PT Timah berharap pelatihan ini bisa menjadi pintu bagi masyarakat adat untuk tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga mengembangkannya menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Instruktur pelatihan, Tri Sisca mengungkapkan bahwa para peserta sangat antusias karena menemukan cara baru untuk memperindah produk anyaman yang sudah mereka hasilkan sebelumnya.
“Kami memberikan masukan terkait teknik menghias, varian produk, hingga ide-ide produk potensial yang bisa menjadi best seller. Ini bisa menjadi peluang besar untuk meningkatkan nilai jual produk mereka,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi langkah PT Timah dalam mendukung pengembangan masyarakat adat, tidak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga dalam hal peningkatan kapasitas kreativitas masyarakat.
“Apa yang dilakukan PT Timah tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara menyeluruh di Desa Air Abik,” tutupnya.
Sumber : PT Timah