PT Timah dan UGM Jalin Kerja Sama
PT Timah dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan (MoU) ini dilaksanakan oleh Direktur SDM PT Timah Hendra Kusuma Wardana dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro, Jum’at (21/2/2025) di Universitas Gadjah Mada.
Ruang lingkup MoU ini, meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pelatihan terkait dengan sektor pertambangan timah dan industri berbasis mineral lainnya.
Kedua, penyelenggaraan kolaborasi riset, inovasi dan rekayasa teknologi, dan pengembangan sumber daya strategis untuk mendukung pengelolaan di bidang pertambangan timah dan industri berbasis mineral yang berkelanjutan.
Ketiga, penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar dan lokakarya, peningkatan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).

Direktur SDM PT Timah Hendra Kusuma menjelaskan nota kesepahaman ini merupakan kerja sama strategis antara dunia pendidikan dan dunia industri. Kolaborasi ini diharapkan membawa manfaat yang besar tidak hanya bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi masyarakat luas.
“Saat ini, kita berada pada titik yang sangat penting di mana dunia industri dan dunia akademik harus saling bersinergi menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Perguruan tinggi memiliki peran fundamental dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di dunia global,” kata Hendra.
Baca Juga : Lantik 961 Kepala Daerah, Presiden Prabowo : Tunjukkan Kekuatan Demokrasi Indonesia
PT Timah, lanjut Hendra, sebagai sektor industri memberikan ruang yang lebih terbuka dalam penerapan ilmu pengetahuan dalam konteks praktis.
“Sinergitas seperti ini pada gilirannya akan mempercepat tercapainya inovasi yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kerja sama ada beberapa bidang yang akan difokuskan, yakni pendidikan melalui program magang, pemberian beasiswa, pengembangan
kurikulum yang berbasis kebutuhan industri serta kuliah tamu yang melibatkan praktisi industri.
Kedua, penelitian, yang melibatkan riset bersama untuk menghasilkan inovasi teknologi, solusi praktis bagi tantangan industri, serta publikasi ilmiah yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan.
Ketiga, pengabdian masyarakat, yang meliputi program Corporate Social Responsibility (CSR) bersama, pemberdayaan komunitas dan pengembangan kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan manfaat yang signifikan bagi masyarakat secara lebih luas. Kami juga berharap perusahaan dapat terus mendukung inisiatif-inisiatif akademik yang aplikatif, yang tidak hanya memberikan solusi bagi industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa,” jelas Hendra.
Baca Juga : Alumni Program Pemali Boarding School PT Timah Berbagi Kisah Inspiratif
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro menyambut baik kerja sama antar kedua belah pihak dalam pengembangan SDM.
Menurutnya, UGM selalu berupaya memastikan ilmu yang dikembangkan memiliki kebermanfaatan dan keberlanjutan bagi masyarakat, baik dalam menjaga alam maupun manusianya.

UGM bahkan terus memperluas relevansi pendidikan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, budaya, hukum, sosial dan pengentasan kemiskinan.
“Dalam kurikulum baru, UGM akan meluncurkan lima program studi transdisiplin yaitu kemaritiman, desain komunikasi visual, sustainability, metalurgi dan kriminologi yang termasuk program pascasarjana baru,” kata Wening.
Baca Juga : Riza-Debby Masih Menunggu Arahan Partai untuk Mengikuti Pendidikan di Magelang
Di bidang pengabdian kepada masyarakat, lanjut Wening, mahasiswa UGM secara rutin telah menjalankan program pengabdian di berbagai daerah termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang mencakup ketahanan pangan, energi, budaya dan bahasa. Beberapa program kerja yang dilaksanakan dalam rangka mendukung program pertanian terpadu dan pemanfaatan inovasi teknologi.
“Kami menanam padi gamagora untuk mendukung kedaulatan pangan, memanfaatkan biogas dari kotoran sapi untuk energi. Kami berharap program ini diterapkan di Bangka Belitung melalui kerja sama ini,” tutur Wening.
(Sumber : PT Timah)