PT GIA Bangun Smelter Alumina di Belitung, Nilai Investasi Capai Rp 28 Triliun
PT Green Indonesia Alumina (GIA) telah memantapkan tekad untuk berinvestasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Rencananya, dalam waktu dekat ini akan segera membangun smelter di Kawasan Industri Suge Kabupaten Belitung.
Diketahui, PT GIA ini nantinya akan mengelola bauksit menjadi alumina, yang menjadi bahan pokok/dasar untuk membuat alumunium. Bahan bauksit nantinya diperoleh dari pulau Kalimantan dan untuk bahan bakar batubara dari Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Babel, Darlan menjelaskan investasi dari PT GIA tersebut senilai Rp 28 Triliun.
Alasan dipilihnya pulau Belitung sebagai tempat pembangunan smelter alumina, kata Darlan, memang ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihak PT GIA. Salah satunya dekat dengan akses pelabuhan.
“Pertimbangan GIA di Suge Belitung, pertama lahan relatif datar, status dalam kawasan industri, dengan Pelabuhan Tanjung Batu sekitar 5 km, dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan lain-lain,” jelas Darlan, Kamis (6/2/2025).
Terkait perizinan, lanjut Darlan, bahwa saat ini PT GIA juga telah mengantongi izin dari BKPM untuk beroperasi di Kawasan Industri Suge Kabupaten Belitung.
Selain itu, kehadiran smelter alumina di Belitung nantinya diprediksi bakal menyerap ribuan tenaga kerja dan akan membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Berdasarkan informasi dari PT GIA, selama masa kontruksi akan dibutuhkan 5000-an (tenaga kerja), sedangkan saat beroperasional nanti diperkirakan kebutuhan naker mencapai 3000-an orang,” ujar Darlan.
Sementara itu, untuk rencana pembangunan smelter alumina ini akan dimulai pada Februari atau Maret 2025. Darlan berharap, tidak ada hambatan berarti sehingga proyeksi pembangunan smelter tersebut dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
“Target (pembangunan smelter-red) mereka waktu rapat itu, Februari-Maret ini Ground Breaking peletakan batu pertama, tapi tidak tahu ada tidaknya hambatan nanti,” tutur Darlan. (Jek-beritacmm)