Proyek Dermaga Wisata di Pantai Lampu Bangka Selatan tak Selesai
PROYEK pembangunan Dermaga Tujuan Wisata atau DTW di pesisir Pantai Lampu Desa Tanjung Labu, Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak selesai sesuai dengan yang dijadwalkan.
Pembangunan dermaga tersebut bertujuan untuk mempercantik destinasi wisata bahari Pantai Lampu.
Dana proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pariwisata Tahun 2023, dengan pagu anggaran dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 2.535.194.250 dikerjakan oleh pihak ketiga asal Kota Bandar Lampung dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.525.128.000.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan Firmansyah mengklaim, bahwa faktor penyebab terjadinya keterlambatan dalam menyelesaikan proyek tersebut dikarenakan faktor alam.
“Kondisi gelombang laut yang tinggi dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi penyebab keterlambatan pekerjaan, berapa kali tongkang bocor dan as kapal tug boat patah,”
kata Firmansyah kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Proyek dengan konstruksi sebagiannya berbahan kayu tersebut hingga kini masih dalam proses penyelesaian pekerjaan. Mengingat hingga berakhirnya kontrak kerja pada 23 Desember 2023, pihak ketiga yang mengerjakan tersebut hanya mampu menyelesaikan pekerjaan dermaga sepanjang 150 meter itu berkisar 60 an persen.
“Ya, progres fisik Desember 2023 sebesar 63 persen,” ujar Firmansyah, yang juga menjabat sebagai Kepala Disparpora Pemkab Basel.
Meski progres fisik masih jauh dari yang direncanakan, PPK kegiatan yang sekaligus merangkap sebagai pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tetap mempercayakan kegiatan kepada pihak ketiga asal Kota Bandar Lampung itu untuk melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaan.
Namun, hingga mendekati berakhirnya kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari kalender atau sampai dengan 11 Februari 2024, pihak perusahaan diperkirakan belum dapat menyelesaikan pekerjaan. Mengingat sampai dengan 6 Februari 2024, capaian progres fisik pekerjaan baru mencapai 72 persen.
“Kemungkinan akan perpanjang jilid 2,” jelas Firmansyah.
Menurut Firmansyah, faktor penyebab terjadinya keterlambatan dikarenakan faktor alam gelombang laut yang tinggi dan cuaca yang tidak bersahabat dari mulai pengerjaan sampai dengan sekarang, sehingga menjadi penyebab keterlambatan pekerjaan tersebut.
Firmansyah mengakui, bahwa sudah melayangkan surat teguran dan surat peringatan.
“Dua apa tiga kali ada semua teguran, tahapan itu sudah kami lakukan,” ujarnya.
Firmansyah menambahkan, anggaran yang baru dicairkan pada pengerjaan kegiatan tersebut baru 70 persen. Namun penyaluran dana DAK sudah 100 persen.
“Total DAK sudah tersalurkan semua ke Kasda (Kas Daerah). Kebetulan kewajiban salur sudah memenuhi target karena antara pagu dan RK kemarin berbeda jadi untuk pemenuhan wajib salur tidak ada masalah dan sudah terpenuhi,” tuturnya.