Profil Desa Gadung-Bangka Selatan
SEJARAH Singkat Desa Gadung
Desa Gadung berdiri pada akhir tahun 1883, bertepatan dengan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda. Desa ini termasuk dalam kelompok desa awal yang dibentuk setelah Indonesia merdeka di wilayah ujung selatan Pulau Bangka bersama beberapa desa lain seperti Desa Toboali, Desa Tanjung Labu, Desa Jeriji, Desa Bencah, Desa Airgegas, dan Desa Payung.
Pembentukan Desa Gadung berasal dari penggabungan sejumlah wilayah perkampungan kecil seperti Kampung Gadung dan beberapa perkampungan lain yang kemudian dimekarkan menjadi wilayah Desa Keposang.
Menurut penuturan M. Zalah, mantan Kepala Desa Gadung, Kampung Gadung terbentuk karena banyak orang dari wilayah lain datang mencari umbi gadung di sekitar bukit yang oleh masyarakat setempat disebut Gunong Gadung. Peristiwa pemukiman pertama ini diperkirakan terjadi pada akhir tahun 1883 setelah letusan Gunung Krakatau. Rumah pertama para pencari umbi gadung tersebut didirikan tidak jauh dari lokasi Masjid Nurul Iman di Dusun Aik Lempak Desa Gadung saat ini.
Wilayah Dusun Aik Lempak oleh penduduk asli Gadung dikenal sebagai Kampung Gadung tue. Batas wilayahnya berada di sekitar SD Negeri 16 Toboali yang dahulu bernama SD Negeri 219 Toboali atau yang lebih dikenal dengan sebutan SD Gadung. Kondisi ini berlangsung hingga awal tahun 1970-an. Perkampungan Gadung kala itu berbentuk memanjang mengikuti jalan raya yang menghubungkan Toboali dan Pangkalpinang dengan panjang sekitar delapan ratus meter.
Memasuki akhir tahun 1970-an, wilayah perkampungan Gadung semakin berkembang seiring pertumbuhan penduduk. Panjang kampung bertambah menjadi sekitar satu koma tiga kilometer hingga mencapai batas Jalan Puncak Dusun Aik Gadung. Pada masa 1990-an dan sebelumnya, wilayah tambahan ini dikenal sebagai Gadung atas Tebeng. Kini wilayah tersebut berada di dalam dua dusun yakni Dusun Aik Gadung dan Dusun Aik Gadung Barat.
Selain perluasan wilayah Kampung Gadung, pada tahun 1970-an mulai terbentuk pula perkampungan baru di wilayah Desa Gadung. Masyarakat setempat menyebutnya Gadung Kecet atau Gadung Bawah Tebeng. Sejak pertengahan tahun 1980-an kampung ini berubah sebutan menjadi Gadung Pesantren setelah berdirinya Pesantren Modern Al Hidayah di wilayah tersebut. Saat ini wilayah itu dikenal sebagai Dusun Pesantren Desa Gadung.



