PEDAGANG kaki lima (PKL) yang berjualan di seputaran Simpang Lima Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) untuk sementara waktu pindah ke area Balai Wisata dan Pelataran Gedung Nasional. Hal ini guna mendukung pemerintah daerah menata Kota Toboali.

“Untuk sementara PKL siap pindah lokasi ke area Balai Wisata dan Gedung Nasional hingga selesainya bangunan permanen yang disiapkan pemerintah,” kata Cikyan, salah satu perwakilan PKL saat rapat bersama dengan unsur Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel), Rabu (7/9/2022) di Ruang Rapat Gunung Namak Kantor Sekretariat Daerah.

Cikyan berharap, lapak baru PKL yang disiapkan pemerintah jangan sampai membebani PKL. Terutama terkait biaya sewa untuk PKL berjualan. Mengingat pendapatan harian PKL tidak menentu meskipun berjualan setiap harinya.

“Pada prinsipnya, kami PKL mendukung penuh program pemerintah daerah dalam melakukan penataan Kota Toboali, namun perlu diperhatikan juga jangan sampai PKL dirugikan dampak dari program yang dilaksanakan pemerintah,” ujar Cikyan.

Sementara, Hendry Chandra Liu Asin selaku pihak pengelola food plaza, menegaskan bahwa tujuan utamanya menyediakan lokasi pembangunan food plaza bagi para PKL untuk membantu pemerintah daerah dalam menata Kota Toboali.

“Kita hanya menyediakan lokasi dengan konsep pembangunan food plaza seperti layaknya pusat jajanan di kota besar. Tujuan utama kita membantu pemerintah daerah dalam menata Kota Toboali,” jelas Hendry.

Senada diutarakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Toni Pratama menambahkan, PKL yang terdampak atas program penataan Kota Toboali mendapat bantuan Rp 1.000.000.

“Bantuan Rp 1.000.000 ini bentuk perhatian pemerintah daerah kepada PKL yang terdampak relokasi atau pemindahan tempat berjualan,” tutur Toni.