Pjs Bupati Basel Sambut Baik Program Petani Milenial untuk Ketahanan Pangan

IMG 20241205 WA00081 Pjs Bupati Basel Sambut Baik Program Petani Milenial untuk Ketahanan Pangan

PENJABAT Sementara (Pjs) Bupati Bangka Selatan, Elfin Elyas menyambut baik program pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) seperti yang diutarakan Pj Gubernur Babel, Sugito terkait generasi muda agar menjadi petani milenial.

Berkenaan dengan petani milenial, kata Elfin, Pemkab Bangka Selatan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Babel. Mengingat kemampuan keuangan daerah sangat terbatas untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak muda agar menjadi petani milenial.

“Program ini sangat bagus untuk ketahanan pangan ke depan, namun kita butuh anggaran juga untuk mengarahkan dan mengedukasi anak-anak muda tentang potensi besar di dunia pertanian,” ujar Elfin saat panen raya padi pada kegiatan Upaya khusus (Upsus) optimalisasi lahan rawa di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Selasa (15/10/2024.

Elfin optimis program petani milenial di Kabupaten Bangka Selatan terwujud, dengan dukungan dari semua pihak dan termasuk keinginan dari anak-anak muda sendiri untuk menjadi petani milenial.

“Harapan kita bersama, semoga apa yang menjadi program ketahanan pangan dan menciptakan petani milenial di Bangka Selatan ini bisa terwujud. Dukungan dari semua pihak, termasuk anak-anak muda sangatlah diharapkan agar pembangunan pertanian berkelanjutan di Bangka Selatan dapat terwujud untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Elfin.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Sugito akan menggerakkan generasi muda Babel, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan agar menjadi petani milenial.

Menurutnya, petani milenial bisa menciptakan produktivitas yang baik dengan hasil pertanian berkualitas sehingga stok beras di Kepulauan Babel aman dan harga beras di pasaran menjadi stabil.

“Ke depan kita akan mulai menggerakkan para generasi muda agar menjadi petani milenial, karena dengan potensi yang bagus ini sangat disayangkan kalau sampai kehilangan generasi, sehingga perlunya memberikan edukasi kepada anak-anak muda,” kata Sugito.

Sugito menjelaskan, panen raya padi ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Karenanya itu, ia mensyukuri panen raya padi di Desa Rias ternyata tidak hanya untuk menyuplai di Bangka Selatan, tetapi juga untuk kebutuhan di Bangka Belitung.

“Panen raya ini sebagai salah satu bentuk upaya ketahanan pangan, dan setelah saya tahu ternyata padi di Desa Rias ini bukan hanya untuk Bangka Selatan saja, tetapi juga di jual ke daerah lainnya di Bangka Belitung,” ujarnya.

Sugito juga menekankan perlunya sinergitas antar stakeholder untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Sebab, Kepulauan Babel perlu melakukan transformasi ekonomi, tidak hanya bersumber dari sektor pertambangan saja, namun juga dapat melalui sektor pertanian dalam arti secara luas.

Karena itu, Sugito meminta agar stakeholder terkait untuk memetakan daerah di Kepulauan Babel yang berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian. Ini tujuannya agar dapat menjaga stabilitas pangan di Kepulauan Babel untuk ke depannya.

“Saya harap teman-teman di dinas agar segera memetakan di mana saja titik-titik potensi untuk pertanian, dan kami juga sudah melakukan tata ruang wilayah dan sudah di Perdakan (Peraturan Daerah_red). Artinya, di mana saja yang masuk dalam potensi perspektif untuk pertanian,” ujar Sugito berharap ke depannya para generasi muda Babel bisa menjadi petani milenial. Mengingat potensi pertanian sangat besar untuk menunjang perekonomian daerah dan juga menjadi salah satu program ketahanan pangan.