Pilkada 2024, Ketua PEKA Babel Tegaskan Keberhasilan Erzaldi Rosman dan Sesalkan Maraknya Hoaks di Media Sosial
KETUA Pemerhati Kebijakan Publik Pemerintah dan Advokasi Bangka Belitung (PEKA-Babel), Suwanto Kahir menyatakan dengan tegas keberhasilan Erzaldi Rosman Djohan selama menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Babel pada periode 2017-2022.
Menurutnya, Erzaldi berhasil mengendalikan perekonomian Babel sehingga membawa Provinsi Kepulauan Babel ini ke posisi yang lebih baik, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Hal tersebut, kata Suwanto, terbukti dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai level 6, terbaik di Sumbagsel selama Erzaldi Rosman memimpin Kepulauan Babel.
“Keberhasilan Erzaldi dalam memimpin Babel periode 2017-2022 sangat jelas. Banyak lapangan pekerjaan tersedia, dan itu terbukti. Selama beliau (Erzaldi_red) memimpin, perekonomian Babel berhasil mencapai level terbaik di Sumbagsel,” ujar Suwanto, Senin (14/10/2024).
Namun, Suwanto juga menyesalkan penurunan kondisi ekonomi yang terjadi setelah masa jabatan Erzaldi berakhir. Ia menilai bahwa perekonomian Babel mengalami penurunan sejak Erzaldi tidak lagi memegang kendali pemerintahan.
“Sejak beliau turun, maka turun juga perekonomian daerah kita (Babel_red). Sebelumnya, Erzaldi mampu membawa perekonomian Babel ke level 6 dan terbaik di Sumbagsel,” jelas Suwanto.
Hoaks/Berita Bohong
Selain itu, Suwanto menyampaikan keprihatinannya atas maraknya berita bohong atau hoaks yang menyerang Erzaldi melalui media sosial.
Suwanto menilai maraknya hoaks tersebut atas ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja menyebarkan fitnah dan berita bohong (palsu_red) mengenai Erzaldi. Salah satu berita yang disebarkan menyebutkan bahwa Erzaldi ditahan oleh Kejaksaan Agung dan menjadi tersangka, namun Suwanto menegaskan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar alias palsu.
“Akhir-akhir ini Erzaldi diserang dengan berita miring oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak tahu malu. Katanya beliau sudah ditahan Kejagung dan menjadi tersangka. Kalau berita itu benar, kenapa beliau masih duduk di sini? Kita tahu ini adalah upaya lawan politik yang sengaja ingin menjatuhkan nama baiknya. Namun, beliau bijak dalam menyikapi semua ini,” kata Suwanto.
Suwanto menambahkan, bahwa masyarakat perlu lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial. Menurutnya, banyak informasi yang tidak benar yang menyesatkan dan hanya bertujuan untuk menjatuhkan nama baik seseorang, khususnya dalam kontestasi politik.
Suwanto mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita miring yang tidak jelas kebenarannya.
“Saya sampaikan bahwa di media sosial itu banyak berita tidak benar tentang Erzaldi. Jelas-jelas informasi yang disebarkan tidak benar dan banyak hoaksnya. Jadi, kalau hanya ingin menjatuhkan, seharusnya bersaing secara profesional, bukan menyebarkan fitnah,” tegas Suwanto.
Suwanto mengajak masyarakat agar lebih selektif dalam mengonsumsi informasi, khususnya yang bersumber dari media sosial. Karena itu, pentingnya mencari kebenaran sebelum menyebarkan atau mempercayai sebuah berita yang beredar di media sosial.
“Supaya masyarakat bijak mengonsumsi informasi yang tersebar di media sosial. Jangan sampai terpengaruh dengan berita miring yang belum tentu kebenarannya,” imbuh Suwanto.
Pernyataan Suwanto ini muncul di tengah meningkatnya suhu politik di Bangka Belitung menjelang Pilkada 2024. Erzaldi Rosman Djohan, yang sebelumnya telah menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, kembali mendapat sorotan dengan berbagai isu yang beredar di media sosial. Meski demikian, dukungan terhadap Erzaldi tetap mengalir dari berbagai kalangan, termasuk organisasi PEKA yang menilai bahwa Erzaldi masih menjadi sosok yang layak untuk kembali memimpin Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan maraknya hoaks yang beredar, Suwanto berharap agar masyarakat tetap fokus pada prestasi nyata yang telah dicapai Erzaldi selama masa kepemimpinannya dan tidak terpengaruh oleh berita-berita negatif yang tidak berdasar.