GERAK cepat personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turun ke lapangan yakni ke pelataran Wisma Samudra Toboali, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung dan pekerja proyek di kawasan Wisma Samudra atau WS ini patut diapresiasi, Minggu (22/12/2024) petang.
Kepala Bidang Penertiban dan Ketentraman Umum, Asep Muharam menjelaskan kehadirannya bersama lima personelnya di pelataran Wisma Samudra menindaklanjuti instruksi Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Basel, Hefi Nuranda yang menginstruksikan Kepala Satuan Pol PP, Gatot Wibowo untuk menyiagakan personel di kawasan Wisma Samudra. Mengingat, saat ini kawasan yang dimaksud sedang dalam tahap penyelesaian pengerjaan proyek lanskap dan pemasangan peralatan wahana permainan bianglala.
“Ya, tadi Pak Sekda (Sekretaris Daerah) melalui Kasat (Kepala Satuan_red) menginstruksikan kita untuk turun dan siaga di kawasan Wisma Samudra, karena di kawasan ini ada pengerjaan proyek dan pemasangan peralatan wahana permainan bianglala, jadi kita diminta untuk turun ke lokasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terlalu dekat dengan peralatan yang akan dipasang sehingga pihak pekerja proyek lebih leluasa untuk melakukan pemasangan peralatan wahana permainan bianglala ini,” kata Asep.
Asep tidak melarang masyarakat untuk berkunjung ke kawasan Wisma Samudra dan melihat secara langsung pihak proyek memasang peralatan wahana bianglala.
“Silakan masyarakat datang untuk melihatnya, namun tetap harus jaga jarak dan jangan terlalu dekat saat pihak pekerja proyek sedang menurunkan peralatan dan memasang peralatannya,” ujar Asep.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) hingga kini masih terus konsisten membenahi wajah Kota Toboali dalam bentuk penyediaan public space (tempat umum) yang berestetika.
Karena itu, pada tahun 2024 ini Pemkab Basel memprioritaskan di kawasan Benteng Toboali dengan item pekerjaan taman kota dan wahana permainan.
Penataan kawasan Benteng Toboali merupakan aspirasi masyarakat, yang telah belasan tahun disuarakan ke pemerintah daerah. Bahkan hampir setiap kali Musrenbang di tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten, aspirasi tentang penataan kawasan Benteng Toboali terus disampaikan dan menjadi harapan masyarakat agar dapat direalisasikan.
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid menjelaskan regulasi untuk pemanfaatan kawasan Benteng Toboali sudah lama ditetapkan. Karena itu, pada tahun ini (2024) Pemkab Basel kembali fokus melakukan penataan yang tujuan utamanya agar Toboali dan Bangka Selatan pada umumnya memiliki taman kota yang representatif sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat.
“Penataan dan pembangunannya itu semacam taman alun-alun kota. Namun mengingat ketersediaan anggaran, selama ini proses pembangunannya dilakukan secara bertahap seperti kawasan pesisir Laut Nek Aji, pedestrian jalan Himpang Lime (Simpang Lima), Lanskap Gedung Wisma Samudera (Balai Wisata) dan infrastruktur pendukung lainnya,” kata Riza, Rabu (3/4).
Riza, begitu sapaan akrabnya tersebut menambahkan bahwa sebelumnya atau beberapa tahun terakhir Pemkab Basel telah melakukan penataan wajah Kota Toboali diantaranya kawasan Simpang Lima, Tugu Adipura, Kolong Bakung, Tugu Nanas, Gerbang Udang Kota, kawasan perkantoran Parit Tiga Toboali dan pedestrian Jalan Sudirman.
“Insya Allah, tahun ini (2024) dengan dibangunnya lanskap taman kota dan wahana permainan akan menjadikan kawasan ini sebagai kebanggaan masyarakat Bangka Selatan,” ujar Riza.
Diakuinya, bahwa sering mendengar stereotip (penilaian) yang tak seimbang dan berkembang di masyarakat bahwa Toboali seperti ‘kota belum sampai, kampung sudah lewat’.
“Namun Alhamdulillah hari ini, kita semua patut berbangga bahwa penilaian tersebut sudah mulai terhapus, bahkan image (citra) Toboali yang memiliki public space yang berestetika sudah tersebar diluar daerah bahkan luar Bangka Belitung,” tutur Riza.
Karenanya itu, lanjut Riza, pembangunan taman di kawasan Benteng dan infrastruktur tempat umum lainnya yang telah dibangun harus dilihat secara utuh dan tidak parsial.
“Penataan wajah Kota Toboali merupakan program yang tidak terpisahkan dengan program lain seperti penyelenggaraan event dan bantuan UMKM,” jelasnya.
Menurutnya, strategi dalam menggeliatkan ekonomi daerah, salah satunya dilakukan dengan cara menyediakan ruang publik, dengan menggelar berbagai event sehingga pengunjung dari luar daerah berdatangan dan interaksi jual beli akan meningkat dan pada akhirnya perekonomian menggeliat.
“Selain itu, kita (Pemkab Basel) juga memberikan berbagai bantuan dan fasilitasi kepada masyarakat, menjamin pasokan dan stok barang-barang kebutuhan masyarakat, pengendalian harga dan inflasi. Kita juga terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder strategis dalam perekonomian seperti pemerintah pusat dan provinsi, BUMN, Pertamina, Bulog, Bank Indonesia agar ekonomi daerah terus menggeliat,” tegas Riza.
Proyek penataan wajah Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni proyek lanskap kawasan wisata benteng Toboali mulai dikerjakan.
Tahapan awal pengerjaan proyek tersebut diawali dengan pembongkaran salah satu bangunan yang berlokasi di dalam kawasan Simpang Lima Toboali (Himpang 5 Habang).
Proyek pembangunan lanskap kawasan wisata benteng Toboali milik Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) Basel ini, dimenangkan oleh perusahaan asal Toboali yaitu CV. Wahyu Putra Mandiri.
Pagu anggaran proyek ini senilai Rp 13,4 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Basel tahun 2024.
Diberitakan sebelumnya, tiga proyek besar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah selesai dilelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Tiga proyek tersebut menelan anggaran puluhan miliar rupiah, yakni pengadaan peralatan wahana permainan senilai Rp 8,3 miliar, belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/pihak lain (pembangunan polsek) senilai Rp 9 miliar dan pembangunan lanskap kawasan wisata benteng Toboali senilai Rp 13,4 miliar.
Berdasarkan data yang dirangkum melalui LPSE, untuk proyek pengadaan peralatan wahana permainan milik Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) dimenangkan oleh perusahaan asal Pangkalpinang yaitu PT. Maharani Citra Persada Indonesia, proyek belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada pihak ketiga/pihak lain (pembangunan polsek) milik Sekretariat Daerah juga dimenangkan oleh PT. Maharani Citra Persada Indonesia dan untuk proyek pembangunan lanskap kawasan wisata benteng Toboali milik Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) dimenangkan oleh perusahaan asal Toboali yaitu CV. Wahyu Putra Mandiri.
Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) LPSE Pemkab Bangka Selatan, Dedi Yulihardi menyarankan agar mengkonfirmasikan ke masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait teknis serta pelaksanaan dari kegiatan proyek tersebut.
“Untuk kapan pelaksanaannya dari kegiatan (proyek) itu dapat ditanyakan langsung ke masing-masing PPK,” kata Dedi, Minggu (5/5/2024).
Seperti diketahui, bahwa tiga proyek tersebut menjadi fokus Pemkab Bangka Selatan dalam rangka menata wajah Kota Toboali.
Berita Terkait : Tiga Proyek di Bangka Selatan Selesai Lelang, Ini Para Pemenangnya
Berita Terkait : Rina Tarol Desak Polda Babel Tetapkan Tersangka Proyek Dermaga Penutuk Bangka Selatan
Berita Terkait : Trio Kwek Kwek Kuasai Proyek Dinas PUPR Bangka Selatan
Berita Terkait : Taman Kota Toboali Kumuh
Berita Terkait : Pemkab Basel Konsisten Benahi Wajah Kota Toboali