Penyuluh Asal Belitung Timur Gagas Program Sehat Lansia Mengaji
WAJAH yang keriput dan mata yang mulai melemah tidak menghilangkan semangat dan rasa syukur. Hal itu terlihat dari senyum para lanjut usia atau lansia di Desa Dendang, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang menemukan angin segar lewat kehadiran Penyuluh Agama Islam (PAI) bernama Qoriza Saumiddin Lubis.
Penyuluh Agama Islam ini menggagas program inovatif ‘SALAM’ (Sehat Lansia Mengaji).
Berkat program tersebut, Qoriza tak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, tetapi juga meraih penghargaan di tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Qoriza menyabet peringkat terbaik pertama Penyuluh Agama Islam Award tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang digelar Mei 2024.
Qoriza juga akan melanjutkan pemilihan Penyuluh Agama Islam Award di tingkat nasional tahun 2024.
Lansia dan Salam
Lansia, kata Qoriza, adalah tahap akhir dalam siklus hidup manusia yang tak terhindarkan. Pada tahap ini, manusia mengalami banyak perubahan baik secara biologis maupun psikis, termasuk kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimiliki.
Usia lanjut juga menandakan seseorang semakin rentan terhadap penyakit, membuat banyak lansia menjadi tidak produktif dan berdaya.
Melihat banyak lansia di Desa Dendang yang hanya tinggal di rumah tanpa kegiatan dan kesepian, Qoriza menggagas program Salam. Program ini meliputi kajian keagamaan dengan metode ceramah seputar akidah, kehidupan yang baik, ibadah, mengingat kematian, dan khusnul khatimah.
“Selain ceramah, kami juga melakukan senam dan olahraga sepekan sekali agar tubuh para lansia tidak kaku, kembali bugar, dan tidak mudah sakit,” ujar pria berusia 33 tahun itu, Rabu (5/6/2024).
Program Salam yang dibentuk pada 2020 itu menggelar kegiatan pengajian dan senam sehat bagi para lansia dua kali dalam seminggu. Setiap Sabtu diisi dengan kajian agama, sedangkan Minggu pagi diisi dengan kegiatan olahraga di pelataran Pelabuhan Desa Dendang.
“Kami mentadaburi alam, menikmati angin, dan memandangi laut sambil mensyukuri ciptaan Allah,” ucap Qoriza.
Qoriza menjelaskan, program Salam digelar melalui kerja sama dengan pemerintah desa, puskesmas, dan Dinas Sosial untuk melakukan pembinaan kepada para lansia agar tetap berdaya.
Selain itu, program Salam juga mendapat dukungan dana dari Lembaga Filantropi Islam untuk biaya operasional kegiatan yang produktif.
“Kami juga diberi bantuan dana dari Rumah Zakat di Palembang. Dana tersebut kami gunakan untuk kegiatan dan konsultasi kesehatan bagi para lansia,” ujarnya.
Qoriza Saumiddin Lubis, melalui program Salam, membuktikan bahwa usia yang tak lagi muda tak jadi penghalang untuk terus menjalani hidup dengan lebih bermakna, sehat, dan produktif.
Sumber : Kemenag RI