Pendidikan Karakter Anak Remaja

PENDIDIKAN merupakan sumber pembentukan dari karakter serta sumber daya bangsa. Perubahan zaman membawa pengaruh besar, khususnya pada prilaku peserta didik. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan teknologi saat ini. Berbagai macam platform dan konten media menyediakan informasi yang mendidik dan bernuansa negatif. Seiring perkembangan teknologi anak muda milenial, khususnya peserta didik bebas mengakses dan berselancar di media sosial.

Dalam perkembangannya media informasi dan telekomunikasi tidak dapat dilepaskan dari pemuda milenial. Apalagi saat ini semua serba teknologi. Generasi milenial hidup berdampingan dengan teknologi. Bahkan pada generasi milenial lebih memilih ponsel daripada Tv. Anak usia remaja kestabilan mental dan jiwa sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan.

Baca juga: Forum Cyber Media Bukan Forum Mencari Muka dan Jual Nama

Mengutip dari laman cnbcindonesia.com Pemerintah melalui Kominfo telah melakukan tindakan yaitu dengan memblokir berbagai macam situs yang tidak mendaftar dalam PSE (Penyelanggara sistem elektronik). Langkah pemblokiran tersebut alasannya adalah terkait atau berbau dengan konten negatif, asusila dan lain sebagainya.

Ada banyak permasalahan terkait pendidikan yang berkaitan dengan platform media yaitu pornografi, judi online, game online. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah preventif yang cepat dan akurat agar generasi milenial tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Maka peran tenaga pendidik menjadi hal yang sangat diharapkan.

Baca juga: Waspadai LGBT, Sayangi Anak-Anak Kita

Salah satu tugas seorang pendidik atau guru adalah pendidikan karakter dan mental. Pendidikan karakter dan mental merupakan pembiasan terhadap berprilaku jujur, santun, peduli dan kreatif. Generasi yang mengalami perubahan karakter atau tingkah laku terdiri dari anak remaja, yang seharusnya arah perubahannya ke positif.

Anak remaja saat ini kurang suka membaca secara konvensional, mereka lebih suka membaca melalui media. Dengan demikian guru atau tenaga pendidik harus memiliki strategi yang tepat. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru untuk mengupayakan pendidikan karakter dengan berbagai pengaruh teknologi yang ada.

Dalam mengembangkan pendidikan karakter guru harus memiliki prinsip dan arah yaitu nilai dasar etika, pemikiran prilaku, nalar logis, motivasi kepada peserta didik dan lain sebagainya. Pendidikan karakter juga tercermin dari nilai-nilai agama. Pendidikan karakter adalah sesuatu hal yang bukan hanya di bangku sekolah, tetapi adalah hal yang harus dibiasakan. Salah satu wadah yang tepat dalam pembentukan karakter anak remaja adalah lembaga pendidikan atau sekolah. Ada banyak wadah pembentukkan karakter salah satunya adalah pramuka, osis, latihan dasar kepemimpinan dan berbagai macam kegiatan yang terkait karakter.

Baca juga: Mari Bantu Kapolri Kembalikan Marwah Bhayangkara

Perkembangan teknologi menjadikan guru atau tenaga pendidik mudah dalam mencari berbagai sumber pembelajaran. Akan tetapi berefek buruk bagi anak remaja jika tidak di awasi dengan tepat. Hal yang utama dalam mempengaruhi perkembangan karakter adalah keluarga.

Keluarga menjadi pihak pertama yang memperkuat nilai karakter positif. Maka, keluarga yang harmonis secara psikologis mempengaruhi karakter anak. Begitupun sebaliknya, sebagai contoh anak yang kurang berbakti atau bahkan melakukan tindakan diluar nalar. Salah satu penyebabnya adalah ketidakharmonisan keluarga. Orang tua atau ayah dan ibunya harus mengajarkan suasana yang edukatif.

Edukatif berarti melakukan segala sesuatu yang mengandung nilai pendidikan. Dengan memulai hal-hal yang kecil dan berarti seperti, menjadi teladan bagi anak dengan mencontohkan prilaku-prilaku yang sopan dan santun. Semua tingkah laku orang tua menjadi panutan bagi anaknya. Terlepas dari perbuatan baik atau buruk. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tugas bersama, bukan hanya dibebankan kepada guru atau tenaga pendidik di sekolah. Akan tetapi peran orang tua yang sangat besar pengaruhnya.

Baca juga: Peran Ganda Bayangan Buruk Bagi Anak dan Remaja

Orang tua juga harus mengawasi apa yang dilakukan oleh anaknya terhadap platform media. Selain itu, orang tua adalah orang yang paling dekat terhadap anaknya dan juga dapat menjelma menjadi teman bagi anaknya. Hal tersebut dilakukan supaya hal-hal negatif dapat di minimalisir dengan tepat.

Dalam pembentukkan karakter perlu adanya sinergi antara lembaga pendidikan dan pihak terkait seperti melibatkan pihak kepolisian, TNI, BNN dan lainnya. Jika itu dilakukan, maka seorang guru atau tenaga pendidik akan mudah dalam mengarahkan ke pembelajaran yang positif dengan memanfaatkan platform media bersama peserta didik untuk mencari berbagai sumber yang berkaitan dan relevan dengan pembelajaran.

Baca juga: Literasi Digital Bekal Meraih Masa Depan

Guru atau tenaga pendidik akan memberikan contoh dan teladan yang baik, pesan moral, apresiasi kepada peserta didik, motivasi, perbaikan yang berkelanjutan “continuous improvement”. Sekali lagi kunci utama dalam memajukan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman adalah pendidikan karakter atau pendidikan tingkah laku yang diawasi oleh orang tua dan guru, serta pihak terkait lainnya.(*)

Penulis : Muchlis Kadafi, S.Tr.T, Tenaga Pendidik Program Studi Otomotif SMKN 1 Airgegas, Bangka Selatan

meritkingcasibomhttps://ikimisliyeniadres.com/casibomcasibomjojobet girişjojobetcasibommatadorbetbetsilinjokerbetjojobet girişjojobetjojobet girişmilanobetMaltepe Escortcasibom girişmaltepe anal escortankara escortbetsilin girişÜsküdar EscortjojobetbetcioseocasibomcasibomcasibomcasibomcasibommarsbahismarsbahiscasibomcasibomCanlı maç izleGrandpashabetcasibomgüvenilir bahis sitelericasibomcasibompusulabetmarsbahiscasibomholiganbetcasibomcasibommeritkingjojobetcasibomcasibommeritkingsahabetjojobet girişbahsegeljojobet girişholiganbetnakitbahissahabetmatbetholiganbetholiganbetjojobet güncel