RAMADAN, bukan saja bulan di mana umat Islam berpuasa. Sepanjang lintasan sejarah, setidaknya ada 3 peristiwa penting penaklukan yang terjadi pada bulan Ramadan yaitu Fathu Makkah (Penaklukan Kota Suci Makkah Al-Mukarramah), Penaklukan Andalusia oleh Thoriq Bin Ziyad dan Pertempuran Ain’ Jalut (Pasukan Mongol yang dikalahkan).

Bukan hal aneh jika umat muslim bisa melakukan perang pada bulan Ramadan, di mana pikiran orang kafir (musuh umat Islam) ketika umat Islam berpuasa maka akan lemah dari segi fisik dan psikis. Akan tetapi sebaliknya umat muslim memiliki iman yang tiada tandingannya. Ada banyak peristiwa perang pada bulan suci Ramadan baik di zaman Rasullullah SAW, maupun pada masa sahabat dan generasi setelahnya.

Sebagai contoh perang pertama umat muslim pada pertempuran perang badar terjadi pada 17 Ramadan tahun kedua hijriah. Perang ini merupakan pertempuran pertama yang dipimpin langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW. Pada perang ini Allah memenangkan kaum muslimin melawan kaum Quraisy meski jumlah pasukan kaum muslimin lebih sedikit dibandingkan Quraisy. Jumlah pasukan bukanlah penghalang bagi umat muslim untuk melakukan tugas yang berat meskipun terjadi pada bulan Ramadan yang penuh kemuliaan.

Berikut ini ringkasan 3 penaklukan pada bulan Ramadan dan pelajaran yang dapat kita ambil : 

1. Fathu Makkah (Penaklukan Kota Mekah)
Peristiwa Fathu Makkah terjadi pada tahun 8 hijriah pada tanggal 20-21 bulan Ramadan.
Ibnu Qoyyim berkata : Ini merupakan penaklukan terbesar yang dengannya Allah memuliakan agama, Rasul, para prajurit dan pasukannya yang dapat dipercaya, yang penaklukan inipula Dia menyelamatkan negeri dan rumah-Nya yang telah dijadikan petunjuk alam semseta, menyelamatkan dari cengkraman tangan orang-orang kafir dan musyrik. Ini merupakan penaklukan dan sekaligus kemenangan yang telah dikabarkan penduduk langit, yang kemudian semua manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong, sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan cahaya dan keceriaan.

Latar belakang peperangan yang paling menonjol adalah melanggarkan perjanjian Hudaibiyah yang isinya pernyataan jika ada penyerangan salah satu pihak, maka penyerangan harus dilakukan secara keseluruhan. Saat Bani Khuza’ah diserang oleh Bani Bakr yang berkelompok dengan Quraisy. Setelah Rasulullah mendengar penyerangan terhadap Bani Khuza’ah, maka Rasulullah langsung bergegas menuju Kota Mekah.

Hal yang menarik dari kisah ini adalah kepercayaan umat muslim selalu dikhianati dengan begitu kaum muslimin tidak bisa tinggal diam ketika perjanjian dilanggar ini banyak terjadi pada setiap zaman umat muslim memimpin hingga hari ini.

Ketika Kota Mekah ditaklukan dengan tidak melakukan peperangan karena ketakutan kaum kafir dan musrik, maka di sini Rasulullah menunjukan akhlak yang mulia ketika musuh tidak bisa berbuat apa-apa.

Berikut kutipan sabda Rasulullah : 
“Wahai Sekalian orang Quraisy, apa yang bisa ku berbuat terhadap kalian menurut pendapat kalian? Mereka menjawab, yang baik-baik sebagai saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia”. Beliau bersabda : “Kukatakan kepada kalian seperti yang dikatakan Yufus kepada saudara-saudaranya, ‘pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian’. Pergilah karena kalian orang-orang bebas”.

2. Penaklukan Andalusia oleh Thoriq Bin Ziyad Menaklukan Spanyol
Peristiwa penaklukan ini terjadi pada 27 Ramadan Tahun 92 Hijriah. Pasukan Thoriq Bin Ziyad berhasil memasuki andalus dari arah pesisir. Dengan jumlah pasukan Thoriq yang sedikit dan pasukan musuh dalam jumlah besar. Terdapat di buku sejarah tercatat pasukan Thoriq hanya 7.000 pasukan bersama Julian Gubernur Ceuta dengan 12.000 pasukan dengan melawan Raja Roderick yang sombong dengan 25.000 pasukan di tepi Sungai Barbate (Salado). Pasukan Khatolik dibawah pimpinan Raja Roderick.

Berikut adalah pidato Thoriq Bin Ziyad yang populer :

“Ke manakah kalian dapat melarikan diri sementara musuh berada di depan dan lautan berada di belakang kalian? Demi Allah! tak ada keselamatan bagi kalian kecuali dalam keberanian dan keteguhan hati kalian. Pertimbangkanlah situasi kalian. Kalian berdiri di atas pulau ini bagaikan begitu banyak anak-anak yatim terlontar ke dunia. Kalian akan segera bertemu dengan musuh yang kuat mengepung kalian dari segala penjuru bagaikan gelombang kemarahan samudera yang bergejolak, dan mengirimkan prajurit-prajurit yang tak terhitung banyaknya pada kalian, bala tentara baju besi dan dilengkapi dengan segala senjata yang pernah ada”.

3. Pertempuran Ain’ Jalut (Pasukan Mongol yang dikalahkan).
Dalam buku Tinta Emas Sejarah Kerjaan Islam Ayyubiyah Runtuh dan digantikan dinasti Mamluk. Pada Tahun 1258 Masehi, dan setelah Khilafah Abbasiyah runtuh akibat serangan Mongol, bangkitlah seorang sultan sekaligus Panglima Perang Islam terkenal. Dialah Saifuddin Qutuz, Sultan Mamluk Penguasa Mesir.

Pertempuran Ain’ Jalut yang terjadi pada 3 September 1260 (25 Ramadan 658 H) di Galilea Tenggara, merupakan pertempuran bersejarah di mana pasukan Mamluk Mesir yang dipimpin Qutuz dan Baibars mengalahkan tentara Mongol yang dipimpin Kitbuqa. Pasukan Islam melancarkan serangan terhadap pasukan Tartar yang saat itu terkenal keberingasannya dan keganasannya dalam membantai lawan, akan tetapi berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam.

Itulah ringkasan pendek yang terjadi selama bulan Ramadan. Bahwa bulan Ramadan bukan penghalang untuk bangkitkan umat ini. Para pendahulu kita juga ketika proklamasi terjadi pada bulan Ramadan. Semoga kita selalu diberi kekuatan ketika menjalankan aktivitas pada bulan Ramadan.

(Penulis : Irvan Wahyu Fauzi, Tenaga Kependidikan di Pondok Pesantren Qur’an Cahaya)