DALAM waktu dekat Pemerintah Kota Pangkalpinang akan menggelar rapat koordinasi percepatan penanganan stunting sebagai langkah cepat dalam mengatasi prevalensi stunting yang kian mengalami kenaikan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go usai menghadiri rapat konsolidasi intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 secara virtual di Smart Room Center Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (6/5).

“Nanti akan kita evaluasi lagi kemudian baru kita tentukan yang mana yang harus kita prioritaskan. Kita ingin tahu karena mau melihat lagi seperti apa teknis survei pendampingannya,” jelas Mie Go.

Diketahui, bahwa prevalensi stunting di Kota Pangkalpinang saat ini 20.7 persen naik sebesar 7.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 12.9 persen.

“Saat ini kita berada di atas rata-rata nasional dan ini terjadi hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” kata Mie Go.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Mie Go mengungkapkan bahwa Pemkot Pangkalpinang akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta akan melibatkan Tim Penggerak PKK, hingga Bunda Posyandu untuk bersama melakukan intervensi.

Selain itu, Pemkot Pangkalpinang juga akan menggalakkan program Bapak Ibu Asuh bagi anak-anak berisiko dan penderita stunting.

“Misalnya kepala dinas ini setiap bulannya mempunyai anak asuh yang menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan tambahan makanan bergizi secara rutin, dan ini harus digencarkan karena jangan hanya program-program saja tetapi harus dilaksanakan,” jelasnya.

Dengan adanya rapat koordinasi nanti, Mie Go berharap agar prevalensi stunting di Kota Pangkalpinang dapat mencapai target bahkan di bawah rata-rata nasional, yakni 14 persen.