PENJABAT (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama menyatakan pentingnya kerja sama antara Pemkot dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai komitmen dalam mengembangkan kebijakan berbasis riset dan data sehingga mengasilkan kebijakan yang terukur, tepat guna dan tepat sasaran.
Sebagai badan riset dan inovasi nasional, BRIN nantinya akan berfokus pada pemberian panduan, pengembangan, maupun pandangan terkait inovasi yang dapat diintegrasikan.
Hal tersebut diutarakan Budi saat Rapat Koordinasi (Rakor) terkait rencana kerja sama antara Pemkot dengan BRIN di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Senin (18/11/2024).
Budi menjelaskan, rakor ini dalam rangka memetakan potensi dan inovasi apa saja yang mampu dikembangkan Pemkot, yang muara akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Seperti pangan pertaniannya, perdagangan, pariwisata, tentang pemberdayaan anak dan arsip kota kita (Pangkalpinang_red). Jadi ada beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang akan kita integrasikan, jadi kita kerjanya bersama dan kalendernya (waktu_red) saling berkesinambungan,” kata Budi.
Selain itu, meski Pemkot telah ditetapkan menjadi kota kreatif kuliner, Budi juga berkomitmen akan menjadikan Kota Pangkalpinang menjadi kota sejarah.
“Karena kota kita kan layak. Kota kita ada beberapa cagar budaya dan sebagainya, nah ini akan kita buat proposal ulang dengan Bappenas, jadi ini akan menjadi kota sejarah,” jelas Budi.
Kata Budi, perjanjian kerja sama ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang. Namun sebelumnya, ia menyebut bahwa pihaknya akan menggelar beberapa agenda untuk memantapkan persiapan menjelang penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.
“Minimal kita perjanjian kerja sama dulu, ketika sudah perjanjian kerja sama dengan BRIN, jadi ini akan ada nilai jualnya,” ujar Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial dan PMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Selain itu, lanjut Budi, bahwa pihaknya pada tahun 2025 berencana akan mendatangkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang akan menetapkan Kota Pangkalpinang sebagai kota sejarah, sekaligus pemberian arahan terkait event yang bisa dilaksanakan ke depan.
“Walaupun kita defisit, tapi bukan berarti kita menyerah, kita cari magnetnya,” tutur Budi.