PENJABAT (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama menegaskan kolaborasi dengan beberapa stakeholder diharapkan mampu menekan dan mengurangi angka stunting, termasuk mengontrol sejumlah program yang berkaitan dengan stunting.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi Narasumber Talkshow dengan Pesona TV oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pangkalpinang, Senin (4/11/2024).
“Adanya kolaborasi dari semua pihak ini, baik dari Dinkes, DPPPAKB, OPD, PKK dan dinas lainnya. Ditambah lagi BKKBN juga punya program, tentu harapannya stunting ini dapat menurun,” kata Budi saat kegiatan berlangsung di Rumah Dinasnya.
Budi menjelaskan, beberapa inovasi sudah dilakukan baik dari tahap pencegahan hingga penanganan. Contohnya, pemberian makanan tambahan. Untuk itu, diharapkan ketika asupan anak terpenuhi dapat tumbuh ke atas bukan tumbuh ke samping.
Dikatakan Budi, beberapa program harus dikontrol. Tentunya dalam pemberian asupan jangan sampai sembarangan.
“Perlu kita ketahui bahwa tidak semua anak menyukai ikan, maka dengan itu dapat diberikan vitamin dan juga ada anak yang tidak menyukai telur, maka bisa diolah dengan cara di tim, ya kurang lebih seperti itu,” ujar Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pangkalpinang, Agustu Afendi menambahkan tercatat sebanyak 236 balita menderita stunting dari 16.458 balita per-Agustus 2024.
“Terkait tindakan pencegahan penanganan stunting, Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam hal ini berkolaborasi antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat dalam pencegahan serta penanganan stunting tersebut,” kata Agustu.
Dijelaskannya, tindakan penanganan seperti pemberian makanan tambahan oleh Dinas Kesehatan, keterlibatan PKK baik tingkat kecamatan dan kelurahan ke posyandu-posyandu dan juga bantuan telur bapak bunda asuh anak stunting dalam program merdeka stunting kolaborasi ASN berakhlak.
“Dinas Perikanan juga memberikan makanan bantuan bergizi, dari Dinas Pertanian oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dan lainnya,” ujar Agustu.
Lanjut Agustu, untuk tindakan pencegahan dilakukan terhadap Calon pengantin (Catin) dan Ibu hamil (Bumil).
“Catin kita usahakan yang usia muda kalau memang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) atau anemia kita berikan tablet tambah darah, memberi asupan bergizi agar nanti ketika hamil agar bayinya tidak menderita stunting, begitu juga dengan ibu hamil hampir sama langkah yang kita lakukan,” tutur Agustu.