Bangka SelatanBabelhebatNasional-Internasional

Pemkab Basel Tanggapi Serius Kasus Dugaan Perundungan di SD Toboali

KASUS dugaan perundungan yang terjadi di salah satu sekolah dasar di Toboali, yang mengakibatkan seorang siswa bernama Zar meninggal dunia, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel). Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari banyak pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).

Kepala Dindikbud Bangka Selatan, Anshori, menyampaikan duka cita atas wafatnya Zar. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengevaluasi kembali lingkungan sekolah agar lebih aman dan ramah terhadap anak.

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu peserta didik. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Anshori saat konferensi pers di Gedung Pertemuan Dindikbud, Senin (28/7/2025).

Baca Juga : Setelah Santri, Kini Siswa SD: Anak-anak Terluka, Pemkab dan DPRD Bangka Selatan Jangan Diam

Anshori menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini secara serius, terutama jika ditemukan unsur kelalaian dari pihak sekolah dalam menjalankan tanggung jawabnya.

“Kami akan melakukan investigasi kepada pihak sekolah, jika ditemukan adanya kelalaian dalam melaksanakan tugas, khususnya jika hal tersebut berkaitan dengan perundungan atau bullying,” jelasnya.

Baca Juga : Setelah Anak Meninggal di Bangka Selatan, Dinas Pendidikan dan RSUD Akhirnya Buka Suara

Berdasarkan informasi awal yang diterima, dugaan perundungan yang terjadi terhadap korban bersifat verbal. Namun, penyebab pasti kematian Zar masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit yang menangani korban.

“Untuk memastikan penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil rekam medis dari pihak rumah sakit,” kata Anshori.

Baca Juga : Bangka Selatan Berduka Dunia Pendidikan Perlu Dibela dan Diselamatkan

Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menangani sejumlah siswa yang diduga terlibat dalam perundungan. Menurutnya, tudingan bahwa pihak sekolah lalai atau tidak peduli tidak sepenuhnya benar.

“Siswa yang diduga terlibat, sebagian di antaranya kabur saat akan diinterogasi oleh pihak sekolah pada Kamis, 17 Juli 2025. Jadi, tidak benar jika dikatakan pihak sekolah bersikap acuh tak acuh, karena laporan yang diterima langsung ditindaklanjuti pada hari itu juga,” ujar Anshori.

Mengenai alasan pihak sekolah tidak menjenguk korban di rumah sakit, Anshori menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena korban tengah menjalani tindakan medis.

1 2Laman berikutnya