PENJABAT Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin ikut menghadiri deklarasi penolakan keras terhadap segala bentuk aktivitas geng motor. Deklarasi dipusatkan di Alun-Alun Taman Merdeka, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kamis (16/1/2025).

Deklarasi ini oleh Forkopimda, tokoh masyarakat hingga jajaran aparat kepolisian.

Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo menjelaskan, bahwa aktivitas geng motor mulai marak sejak 2024, dengan tercatatnya delapan Laporan Polisi (LP) terkait kasus geng motor.

WhatsApp Image 2025 01 16 at 11.30.40 1024x683 1 Pejabat, Aparat dan Masyarakat di Kota Pangkalpinang Deklarasi Tolak Geng Motor

“Kami sudah menyiapkan strategi konseptual untuk memberantas geng motor, melibatkan Polres dan Polsek hingga masyarakat. Dukungan tokoh masyarakat, Forkopimda dan media sangat penting,” kata Hendro dikutip dari laman resmi Diskominfo Pangkalpinang.

Hendro menegaskan, tindakan represif dan preventif, termasuk pembubaran kelompok geng motor besar seperti ‘Big Family’ dan ‘City Bastard’.

Sementara itu, Kapolresta Pangkalpinang Kombes Pol Gatot Yulianto menambahkan, bahwa terdapat 19 geng motor aktif di Kota Pangkalpinang dengan total anggota sekitar 400 orang.

“Kami sudah mendata ketua dan anggota geng motor. Jika mereka melakukan tindak pidana, proses hukum akan lebih mudah. Saat ini, delapan tersangka telah diproses, termasuk satu anak di bawah umur,” jelas Gatot.

Menurut Gatot, aliansi kelompok kecil dari geng besar tersebar di Pangkalpinang, Bangka Selatan, dan Bangka Induk. Penanganan anggota di bawah umur menjadi perhatian utama, dengan koordinasi bersama kejaksaan, pengadilan dan dinas terkait.

Hasil rapat bersama Forkopimda merekomendasikan pembentukan Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) sebagai wadah pembinaan anak-anak yang terlibat dalam geng motor. Nantinya, anak-anak ini akan diarahkan untuk mendapat pendidikan dan pembinaan di lembaga tersebut.

“Kami berharap pemerintah daerah segera membentuk LPKS agar anak-anak yang tertangkap dapat dibina dan diberikan pendidikan untuk mencegah mereka kembali ke jalanan,” tegas Gatot.