LIMBAH tambak udang milik perusahaan PT. Sumber Berkat Multiarta yang berlokasi di Dusun Sungai Gusung, Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan dibuang secara bebas ke pesisir laut dusun setempat. Akibatnya, Pantai Zibur tercemar limbah berbau busuk.

Selain itu, dampak dari limbah tersebut hasil tangkap nelayan kecil menjadi berkurang.

Berkenaan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangka Selatan Hefi Nuranda menegaskan, bahwa pihaknya telah memerintahkan tim DLH untuk turun dan mengecek ke lokasi.

Diakuinya, saat tim turun ke lokasi, kondisi tersebut jauh berbeda dibandingkan sebelumnya.

“Saat tim ke lokasi, mendapati kondisi tersebut sudah berbeda dengan kemarin, mungkin ada upaya-upaya dari perusahaan tambak udang yang diketahui bernama PT. Sumber Berkat Multiarta, dengan membersihkan IPAL (Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL),” kata Hefi, Rabu (22/5/2024).

Kendati demikian, Hefi menegaskan bahwa hal tersebut menjadi catatan khusus DLH, apalagi setelah melihat video tersebut terdapat udang yang mati sehingga perlu dipertanyakan bagaimana pihak perusahaan dalam mengelola limbah.

“Dengan adanya kejadian ini, menjadi catatan DLH terkait bagaimana cara mereka mengolah limbah,” jelas Hefi.

Dijelaskan Hefi terkait dengan pengawasan kedepan, DLH akan rutin turun ke lapangan, apalagi setelah menerima laporan dan diluar jadwal langsung mendatangi lokasi tambak yang dikeluhkan nelayan Sungai Gusung

Selain itu, kedepannya setiap perusahaan tambak udang yang ada di Bangka Selatan akan lebih diperketat lagi pengawasannya, terutama IPAL apakah memenuhi standar atau belum.

“Bukan hanya IPAL saja, masalah teknik pembudidayaan udang juga akan diawasi kedepannya, mengingat banyak udang mati ini tentunya berpengaruh dengan limbah yang diolah,” ujar Hefi.

Hefi meminta kepada pihak perusahaan agar lebih memperhatikan bagaimana masalah pengelolaan limbah. Apakah sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan.

“Saat ini kita sedang menunggu hasil kajian dari tim, apakah ada unsur kesalahan dari perusahaan dalam pengelolaannya limbah atau memang sudah sesuai SOP karena kita belum tahu, yang pastinya kita akan menunggu hasil kajian dari pemeriksaan tim yang turun ke lokasi,” tegas Hefi. Berita Terkait : Limbah Tambak Udang Cemari Laut, Nelayan Sungai Gusung Toboali Berteriak

Hingga berita ini diturunkan masih diupayakan konfirmasi dengan pihak perusahaan yang dimaksud.