Panglima Marzam : Keringat dan Air Mata Jadi Saksi Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan
PANGLIMA Selatan ‘Bangka Selatan’ Marzam Nurafandi dipercaya oleh para tokoh senior pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk memimpin presidium Bangka Selatan.
Diketahui, Marzam Nurafandi merupakan salah satu tokoh presidium pembentukan Kabupaten Bangka Selatan pada 27 Januari 2003. Saat ini, Panglima Marzam, begitu sapaan akrabnya tersebut ditunjuk oleh rekan-rekan sejawatnya untuk memimpin presidium Bangka Selatan menggantikan pengurus sebelumnya yang dipimpin oleh Norman Adjis (Manmurai).
Penunjukan Panglima Marzam berdasarkan hasil keputusan rapat para tokoh presidium yang dilaksanakan pada Jum’at (24/1/2025) siang, di Warung Kopi Gembira Toboali.
Panglima Marzam mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh rekan-rekan sejawatnya untuk memimpin presidium Basel. Pastinya, sesuai dengan tujuan awal pembentukan kabupaten ini, bahwa presidium hadir tidaklah lain untuk mengawal seluruh kebijakan-kebijakan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) agar mengarah pada kepentingan masyarakat banyak bukan untuk kepentingan golongan tertentu.
“Daerah (Bangka Selatan) ini milik seluruh masyarakat Bangka Selatan yang tersebar di delapan kecamatan (Toboali, Airgegas, Payung, Pulau Besar, Simpang Rimba, Tukak Sadai, Lepar dan Kepulauan Pongok). Artinya, bukan milik pihak-pihak tertentu atau segelintir orang saja,” kata Marzam.
Kata Marzam, tujuan dan cita-cita awal dari pembentukan Kabupaten Bangka Selatan ini, agar hidup masyarakat yang tersebar di delapan kecamatan lebih sejahtera dan tidak tersesat di daerah sendiri.
Selain itu, infrastruktur pembangunan dan fasilitas pendukung lainnya merata hingga ke pelosok daerah terpencil. Mengingat daerah ini merupakan rumah besar milik seluruh masyarakat Bangka Selatan.
“Semangat perjuangan sesuai dengan tujuan dan cita-cita awal dari pembentukan kabupaten ini harus kita bangkitkan kembali. Saat ini, daerah yang kita cintai ini telah berusia 21 tahun dan beberapa hari ke depan, tepatnya pada 27 Januari 2025 berusia 22 tahun, apakah semua masyarakatnya sudah sejahtera, apakah pembangunan sudah merata, apakah sumber daya alam yang melimpah ruah di daerah ini sudah dikelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Marzam.
Marzam menambahkan, pembentukan Kabupaten Bangka Selatan ini tidaklah mudah dan tidak seperti membalik telapak tangan. Keringat dan air mata rekan-rekan sejawat pada saat itu menjadi saksi dalam memperjuangkan daerah yang dikenal dengan sebutan Negeri Junjung Besaoh ini.
“Lahirnya kabupaten ini hasil dari perjuangan para tokoh-tokoh presidium. Karena itu, keringat dan air mata menjadi saksi, banyak suka duka dalam memperjuangkan daerah ini,” tegas Marzam.
Seperti diketahui, tanggal 27 Januari adalah tanggal yang sangat istimewa bagi Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan. Mengingat pada tanggal 27 Januari, merupakan tanggal bersejarah atas terbentuknya Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2003.
Terbentuknya Kabupaten Bangka Selatan setelah terbentuknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2001. Namun sebelum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbentuk, masyarakat Bangka Selatan telah memperjuangkan untuk membentuk Kabupaten Bangka Selatan yang sebelumnya bergabung dengan Kabupaten Bangka.