TOBOALI — Panglima Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani bersama keluarga besarnya berkunjung ke Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), dalam rangka berburu makanan takjil sekaligus buka puasa bersama awak media yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Basel, Selasa (12/4/2022)
Panglima Dayat, sapaan akrabnya tersebut mengapresiasi animo masyarakat Toboali menyambut keberkahan bulan suci ramadan 1443 hijriah. Hal ini terlihat dari tingginya animo masyarakat dalam berburu makanan takjil yang dijual di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Toboali.
“Alhamdulillah. Saya bersama keluarga masih dipertemukan dengan bulan suci ramadan pada tahun ini (2022), dan ini utamanya yang harus disyukuri. Karena itu, sebagai rasa syukur saya bersama keluarga mengunjungi Kota Toboali, dan saya sangat mengapresiasi animo masyarakat Toboali membeli makanan takjil untuk persiapan buka puasa,” ucap mantan Wakil Gubernur (Wagub) Babel periode 2014-2017.
Menurutnya, tingginya daya beli masyarakat Toboali, karena didukung dengan kondisi perekonomian yang cukup membaik dari hasil sektor perkebunan, perikanan dan pertambangan pasir timah.
“Dengan kondisi ekonomi yang membaik maka beginilah dampaknya. Kalau ekonomi terpuruk tidak terlihat ramai seperti ini,” jelas Panglima Dayat.
Panglima mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
“Bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, marilah kita sama-sama bersyukur kepada Allah SWT agar selalu diberikan nikmat sehat lahir batin, kekuatan dan ekonomi yang terus membaik,” tuturnya seraya mengingatkan kepada pemerintah daerah agar selalu membantu para pelaku usaha kecil menengah, dengan cara membeli makanan takjil yang mereka jual di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Toboali guna menjaga dan meningkatkan perputaran ekonomi di Bumi Junjung Besaoh agar tetap terus membaik.
“Pejabat di pemerintah daerah semestinya setiap hari harus belanja makanan takjil yang dijual oleh para pedagang di sepanjang jalan ini. Bila perlu setiap harinya itu borong semua apa yang dijual oleh para pedagang takjil, lalu bagikan ke masyarakat, masjid, pesantren dan sebagainya, karena dengan cara sederhana ini kita telah ikut membantu pedagang kecil agar perputaran ekonomi di daerah terus bergerak,” tegas Panglima.