Mau Menjadi Pelayan Rakyat Bangka Selatan, Mari Bergabung Dengan Partai Gelora Indonesia
TOBOALI, Babelhebat.com – Jelang pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024, Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Indonesia mulai membuka pendaftaran Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) untuk tingkat kabupaten dan provinsi, yakni Kabupaten Bangka Selatan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gelora Indonesia Basel, Aswandi kepada babelhebat.com menjelaskan, bahwa partainya yang dikomandoi oleh Anis Matta tersebut membuka pendaftaran Bacaleg secara terbuka untuk semua kalangan di seluruh wilayah kabupaten/kota Indonesia. Termasuk di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Mari bergabung dengan Partai Gelora Indonesia, menjadi pelayan rakyat Indonesia. Indonesia bisa 2024, pelayan rakyat Bangka Selatan dan pelayan rakyat Bangka Belitung,” ujar Aswandi, Kamis (9/3/2023).
Baca Juga: Kursi DPRD Basel Bertambah, Dapil Masih Tetap Sama
Aswandi menambahkan, khusus di Kabupaten Bangka Selatan dengan jumlah 30 kursi legislatif pada Pemilu 2024 setidaknya menjadi tantangan dan peluang bagi para Bacaleg Partai Gelora Indonesia untuk mendapatkan kursi legislatif tersebut.
“Jumlah 30 kursi ini menjadi peluang bagi para Bacaleg dari Partai Gelora Indonesia yang tersebar di IV Daerah Pemilihan atau Dapil Bangka Selatan. Meliputi Dapil I Toboali 12 kursi, Dapil II Airgegas 6 kursi, Dapil III Tukak Sadai, Lepar dan Pongok 4 kursi dan Dapil IV Simpang Rimba, Payung dan Pulau Besar 8 kursi. Ini peluang kita bersama untuk merebutnya dengan semangat Gelora Indonesia, semangat Gelora Bangka Selatan kita kibarkan bersama karena kita adalah pelayan rakyat,” kata Aswandi.
Baca Juga: Pemilu 2024, Ini Jumlah Anggota Pantarlih dan TPS di Bangka Selatan
Dijelaskan Aswandi, Partai Gelora Indonesia adalah partai baru yang lahir bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019. Partai Gelora Indonesia lahir di tengah krisis nasional dan global.
“Lahirnya Partai Gelora Indonesia secara nasional setelah kita dua dekade menikmati demokrasi, grafik perjalanan bangsa ini cenderung biasa saja dan mendatar lepas dari sebuah pencapaian tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Politik Cerdas Berintegritas, KPK Dorong Iklim Demokrasi yang Antikorupsi
Selain itu, krisis kegamangan dan kegalauan anak bangsa juga nampak nyata terjadi seperti dipicu sulitnya sekolah, lantaran biaya tinggi dan susahnya bekerja karena kurangnya lapangan pekerjaan. Kalaupun bekerja harus menikmati upah yang rendah dan jauh dari kata layak.
Baca Juga: Pemilu 2024, Ini Data Sementara Pemilih Pemula di Bangka Selatan
“Miris kita sebagai anak bangsa melihat ini semua setelah 20 tahun lebih berjalan di alam demokrasi, bangsa ini sepertinya mengalami krisis narasi, pemikiran, ketidakterarahan dan patahan seperti kehilangan peta arah jalan bangsa. Potensi bangsa ini besar seharusnya meledak setelah kita beralih ke sistem demokrasi. Tapi ini tidak terjadi karena langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Basel Berikan Hadiah Jam Rolex Kepada Mantan Pj Sekda
Menurutnya, anak bangsa yang hari ini lahir secara statisik nasional dipenuhi anak muda. Mereka semua harusnya sejahtera dan bahagia menikmati bonus reformasi dan demokrasi. Bahkan, secara global dunia semakin kacau dan perubahan pada perimbangan kekuatan global dalam bidang ekonomi, militer dan teknologi telah memicu perang supremasi baru antara kekuatan global.
“Perang ini akan berlangsung lama dan tentu akan merambah ke semua sektor kehidupan kita dari perang dagang, perang teknologi, perang geopolitik hingga perang ideologi,” tuturnya.
Ditambahkan Aswandi, residu perang tersebut akibat perang supremasi antara kekuatan besar dunia. Pastinya akan berdampak negatif kepada Bangsa Indonesia dan Indonesia akan menanggung akibatnya. Karena itu, Partai Gelora Indonesia memanggil seluruh potensi anak bangsa dengan segala potensi sumber daya manusianya.
“Bangsa kita Indonesia punya segala potensi untuk berjaya dan menjadi Indonesia kekuatan besar, lima besar dunia. Kekuatan besar untuk menentukan dan terlibat dalam perencanaan dunia. Karenanya itu, kita sebagai rakyat Indonesia dan rakyat Bangka Selatan harus menjadi pelaku cita-cita besar ini, dan membuka pikiran bangsa dan daerah untuk menentukan sejarah bangsa dan daerahnya sendiri,” tegas Aswandi.