NOVEMBER 2024, rakyat Bangka Selatan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tersebar di 50 desa, 3 kelurahan dan 8 kecamatan akan kembali memilih calon pemimpin (Bupati dan Wakil Bupati).
Pesta demokrasi atau pesta rakyat lima tahunan ini, dengan agenda utamanya pemilihan kepala daerah. Tepatnya pada tanggal 27 November 2024, rakyat Bangka Selatan kembali dihadapkan dengan memilih calon pemimpinnya.
Tapi siapa yang akan dipilih masih misteri. Pasalnya, hingga kini belum ada satu calon pun yang menampakkan diri apalagi yang menyatakan siap bekerja untuk melayani rakyat. Sepertinya masih dalam mimpi dan khayalan. Akhirnya cuma berkhayal ingin jadi calon dan ingin jadi Bupati dan Wakil Bupati, namun tak bernyali untuk menampakkan diri.
Nah, itu artinya jangankan untuk melayani dan mensejahterakan rakyat, untuk menampakkan diri juga tak punya nyali. Mungkin, ya mungkin, entahlah. Biarlah para pembaca setia babelhebat yang menilainya itu.
Namun, hemat penulis dengan belum ada satu calon pun yang menampakkan diri sehingga dapat disimpulkan dan diartikan, bahwa takut bersaing serta takut kalah bertarung dengan incumbent (petahana), yakni Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi yang saat ini menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka Selatan hasil dari Pilkada 2020.
Bagaimana mau dikenal dan dipilih rakyat. Kalau menampakkan diri juga tak bernyali. Padahal sudah jelas, bahwa salah satu syaratnya itu jika ingin dikenal dan ingin dipilih oleh rakyat serta dicintai oleh rakyat, tentu harus berbaur bersama rakyat dan jangan pernah lari apalagi melarikan diri dari rakyat.
Berbaurlah dengan semua rakyat tanpa memandang status dan golongan. Jangan ciptakan sekat apalagi permusuhan dengan rakyat karena rakyat bisa balas dendam saat di bilik suara. Sangat sakit dan pasti sakit rasanya jika sang calon bermusuhan dengan rakyat meski hanya satu musuh. Karena dari satu musuh bisa beranak pinak jadi seribu musuh hingga ribuan musuh.
Jadi berbaurlah mulai dari sekarang dengan menampakkan diri ke rakyat yang lebih utamanya. Jangan saat mendekati hari H (pencoblosan) baru akan muncul dengan membawa berbagai slogan serta janji.
Kalau baru akan muncul di saat hari H, itu sama saja menyakiti hati rakyat karena datang dan berbaur bersama rakyat hanya minta untuk dipilih bukan karena niat bahwa hadir di tengah rakyat untuk bekerja melayani rakyat.