Sesosok mayat pria yang ditemukan nelayan di pesisir Pantai Tembelok, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, hingga kini masih misteri lantaran tidak membawa identitas apapun.
Selain itu, kondisi wajah mayat sudah rusak sehingga tidak dapat dikenali lagi.
Kasat Polair Polres Bangka Barat Iptu Sugiyanto mengatakan, anggota tubuh lainnya masih lengkap, hanya saja wajah sang mayat sudah rusak dan sulit dikenali.
“Untuk identitas saat ini belum ada untuk korban tidak ada identitas yang melekat di badan. Jenis kelamin laki-laki. Anggota tubuh masih lengkap hanya saja mukanya itu sudah tidak bisa dikenali lagi,” jelas Iptu Sugiyanto di ruang kerjanya, Selasa (3/2/2023).
Baca juga: Ada Mayat di Pesisir Laut, Pakai Baju Putih Celana Hitam
Adapun ciri-ciri mayat tersebut, jenis kelamin laki-laki, memakai jam tangan kulit warna hitam di tangan sebelah kiri, memakai tas ransel berisi gulungan senar pancing, memakai baju panjang warna putih dan celana parasut pendek warna hitam.
Sugiyanto menjelaskan, sejauh ini belum ada laporan kehilangan dari masyarakat ke pihak Polair, sehingga asal usul mayat tersebut masih belum bisa diduga apakah warga Kecamatan Muntok atau warga luar daerah.
“Untuk saat ini belum ada yang melaporkan ke Polair tentang kehilangan anggota keluarga. Untuk tanda-tanda kekerasan kita belum bisa memastikan nanti tunggu visum dari rumah sakit,” katanya.
Baca juga: Proyek Tugu Adipura tak Selesai, Sudirman Bungkam
Kasat Polair mengatakan, mayat tersebut ditemukan Rudi (47) nelayan warga Kampung Mentok Asin, Kelurahan Tanjung, Selasa (3/1/2023 ) sekira pukul 09.50 WIB saat pria tersebut sedang menyusuri Pantai Tembelok.
Selanjutnya penemuan itu dilaporkannya ke Sat Polair Polres Bangka Barat.
“Jadi kita langsung meluncur ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan memang benar disitu ditemukan mayat yang sedang tertelungkup yang kondisinya sudah mengenaskan, mukanya sudah tidak dikenali lagi. Akhirnya kita berkoordinasi dengan tim identifikasi Polres Bangka Barat langsung kita evakuasi ke RSUD Bangka Barat,” jelasnya.
Baca juga: Mantan Direktur dan Bendahara RSUD Bangka Barat Tersengat Dana BLUD
Sementara itu, Direktur RSUD Sejiran Setason dr. Rudi Faizul mengatakan, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap mayat tersebut dan tidak melakukan autopsi karena rumah sakitnya belum memiliki dokter ahli forensik.
Baca juga: Masih Misteri Siapa yang Akan Dilantik Bupati, Ini Tiga Nama Calon Kadisparpora Basel
Selain itu, lanjut Rudi, pihaknya masih menunggu pihak kepolisian dan keluarga si mayat, sehingga belum melakukan visum.
“Periksa luar saja, visum luar saja Pak. Autopsi nggak bisa visum sungguhan karena Bangka Barat belum ada dokter ahli forensiknya. Jenazah sudah pagi tadi di RSUD, tapi belum ada polisi atau keluarga jadi belum visum, maaf,” kata dr. Rudi.
Sumber: cmnnews