SEBAGAI sebuah bagian dari rukun Islam, mengerjakan salat adalah ibadah yang banyak disebutkan tentang hukum dan keutamaannya. Terlebih lagi, digambarkan dalam hadis bahwa salat adalah tiang agama. Ibaratnya sebuah rumah atau bangunan, tianglah yang akan menentukan kualitas baik buruknya bangunan tersebut. Begitu juga kualitas keislaman kita, akan sangat ditentukan oleh kualitas salat kita.
Tentu saja kita yakini bersama, ketika Allah SWT menetapkan sebuah perintah, ada manfaat dan kebaikan yang menyertai perintah tersebut ketika kita mengerjakannya. Di antara manfaat menunaikan perintah salat adalah ibadah salat ini dapat melatih pribadi kita menjadi lebih baik.
Seseorang itu jadi baik kalau bisa mengelola dirinya, nafsunya, jiwanya supaya tidak bisa berdiri sendiri dalam sifat fujur (tercela). Fujur itu kalau sudah berdiri sendiri, diprovokasi setan maka sifatnya menjadi dua yaitu Fakhsya (keji) dan munkar (ingkar).
Jika salat benar dalam mengerjakannya itu bisa mencegah dari semua itu, bukankah kita mengatakan “Mencegah itu lebih baik daripada mengobati”. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an : Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Q.S Al ankabut ayat : 45.
Manfaat selanjutnya adalah salat akan menghadirkan ketenangan pada jiwa. Orang yang mengerjakan salat dengan khusyuk itu tenang bawaan jiwanya. Jiwa yang tenang menghadirkan pikiran yang cemerlang. Jiwa yang tenang melahirkan perilaku yang menawan. Jiwa yang tenang melahirkan segala ide-ide yang penuh dengan kebaikan dan kemuliaan.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan sumber ketenangan itu adalah dengan berdzikir. Firman Allah SWT : “Ingatlah hanya mengingat Allah lah, hati akan menjadi tenang”. (Q.S Ar ra’d : 28). Berdzikir itu banyak jensinya, membaca Al-Qur’an juga disebut dengan zikir, doa juga zikir, kalimat-kalimat Thoyyibah pun adalah zikir. Sedangkan salat itu adalah puncaknya zikir dikarenakan salat memadukan semua aktivitas tersebut.
BACA JUGA : Waktu
Salat juga merupakan sarana curhat terbaik kita kepada Allah SWT yang mempercepat pengabulan doa kita. Dalam salat, kita dapat menyampaikan apa saja, curhat kepada Allah SWT. Mengadu kepada Allah dalam bentuk doa, seperti kisahnya Nabi Zakariya Alaihis salam ingin mendapatkan keturunan beliau berdoa, disebutkan di dalam Al-Qur’an : “Disanalah Nabi Zakariya berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata : ” Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisimu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa”. (Q.S Ali Imran ayat : 38).
