MANAJEMEN Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) semakin bobrok dengan tidak dibayarkannya hak para pegawai sejak satu tahun terakhir, khususnya hak tenaga kesehatan atau nakes pada tahun 2024 lalu.

Berkenaan dengan hal tersebut, ratusan tenaga kesehatan menggelar aksi protes dengan melayangkan surat mosi tidak percaya kepada Direktur Utama (Dirut) RSUD Junjung Besaoh beserta pejabat-pejabat eselon RSUD Junjung Besaoh.

Surat mosi tidak percaya yang berisikan lima poin tersebut diserahkan kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Basel, Haris Setiawan, Selasa (18/2/2025).

IMG 20250218 WA0095 1
Penyerahan Surat Mosi Tidak Percaya

Baca Juga : RSUD Junjung Besaoh Milik Masyarakat

Koordinator aksi, Marsa Saputra kepada wartawan menjelaskan, aksi mereka tersebut merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap Dirut RSUD Junjung Besaoh, yang dinilai tidak berpihak kepada kesejahteraan tenaga kesehatan.

“Sudah dua kali kami melakukan aksi protes. Pertama di RSUD, dan hari ini (aksi yang kedua) kami datang langsung ke Kantor Bupati untuk menyampaikan tuntutan. Kami berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan,” kata Marsa.

Baca Juga : Sedih, Bangunan Ruang Gedung Baru di RSUD Bangka Selatan Jadi Mubazir, Pelayanan Kesehatan Hanyalah Mimpi

Dijelaskan Marsa, bahwa ada lima poin yang menjadi dasar tuntutan rekan-rekan sejawatnya (tenaga kesehatan). Salah satunya yang berkaitan dengan hak tenaga kesehatan yang tidak dibayarkan sejak satu tahun terakhir sedari Januari-Desember 2024.

“RSUD Junjung Besaoh berhutang kepada kami (tenaga kesehatan). Ekstra puding dari bulan Januari-Desember 2024 tidak dibayarkan, termasuk klaim jasa pelayanan BPJS serta dinas jaga malam juga tidak dibayarkan. Ini adalah bentuk ketidakadilan yang kami alami,” ujar Marsa.

IMG 20250218 WA0097 2
Surat Mosi Tidak Percaya

Marsa menilai, bahwa manajemen RSUD Junjung Besaoh lamban dalam merespons permasalahan yang menyangkut dengan kesejahteraan pegawai. Karena itu, mereka yang tergabung dalam forum pegawai RSUD Junjung Besaoh meminta kepada Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid untuk segera mengambil tindakan tegas.

“Kami mendesak bupati untuk mengganti Direktur RSUD beserta pejabat eselon yang telah menzalimi tenaga kesehatan. Kami ingin kepastian terkait hak-hak kami yang selama ini belum kami terima karena belum dibayarakan oleh manajemen RSUD Junjung Besaoh,” jelas Marsa.

Baca Juga : Presiden Prabowo Berkomitmen Wujudkan Pemerintahan Bebas Korupsi dan Pro-Rakyat

Melalui aksi ini, para tenaga kesehatan RSUD Junjung Besaoh berharap agar menjadi perhatian khusus Pemkab dan DPRD Basel untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di RSUD Junjung Besaoh.

“Kami hanya ingin keadilan. Sebagai tenaga kesehatan, kami sudah menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik. Sekarang kami menunggu iktikad baik dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegas Marsa. Baca Juga : Tambang Timah dan Alat Berat di Parit II Desa Kepoh Toboali Gasak Hutan Produksi, Polisi Lidik Pemilik Alat Berat

Hingga berita ini dipublish, tim redaksi babelhebat masih terus berupaya mengkonfirmasikan hal tersebut ke pihak manajemen RSUD dan pihak terkait lainnya.