Literasi Digital Bekal Meraih Masa Depan
“SAAT ini kita hidup dalam suatu perkembangan teknologi yang sangat cepat. Ini menjadi pengingat bahwa kecepatan teknologi harus diimbangi kapasitas literasi digital agar pemanfaatannya dapat bijak dan tepat guna,”
Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. NamuN, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah yang utama.
Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktek yang bukan sekedar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, tetapi juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
PERKEMBANGAN teknologi adalah suatu keniscayaan dari peradaban. Era baru di mana umat manusia berada dalam kehidupan ketidakpastian (uncertainty) karena inovasi dan kreativitas dalam ilmu pengetahuan.
“Perkembangan ini yang saya sebut sebagai peradaban teknologi yang memiliki sifat tidak pasti. Suatu peradaban baru yang muncul akibat kreativitas yang senantiasa dilakukan para ilmuwan di dunia baik dalam bidang pembelajaran, perbankan, pertanian, perdagangan dan lainnya,”
PERADABAN teknologi bersifat dinamis. Tidak ada yang dapat memprediksi bentuk perkembangan baru di masa depan. Begitu juga tidak ada yang bisa memproyeksi peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Tapi yang jelas para ilmuwan sepakat bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan (change is necessity). Untuk dapat bertahan menghadapi pesatnya perkembangan zaman, maka setiap individu perlu membekali diri salah satunya lewat literasi digital. Peluang digitalisasi terlepas dari kedinamisannya merupakan fenomena kemajuan teknologi digital secara global harus diakui telah melahirkan berbagai peluang dan tantangan, serta dampak positif maupun negatif, tergantung dari bagaimana mengelolanya.
“Kemajuan teknologi ini saya yakini sebagai peluang bagi generasi Z, untuk kebangkitan ekonomi, intelektual dan lainnya,”
ADA 6 (Enam) dasar gambaran tentang literasi digital, dari panduan gerakan literasi nasional Kemdikbud. Cakupan literasi digital antara lain :
1. Literasi baca dan tulis. Perkembangan komunikasi dan teknologi tidak lepas dari baca dan tulis. Literasi baca dan tulis ini dibutuhkan untuk memahami, menanggapi dan menganalisis teks tertulis. Kemampuan membaca dan menulis ini untuk mencapai pemahaman dan potensi.
2. Literasi numerasi. Pengertian literasi numerasi adalah kecakapan untuk memperoleh, memakai dan mengkomunikasikan angka dan simbol dalam matematika. Angka dan simbol ini bermanfaat untuk pemecahan masalah dan bisa analisis informasi yang ditampilkan berbagai bentuk. Contoh analisis dan pengetahuan numerasi ini seperti membaca grafik, tabel, bagan dan angka untuk pengambilan keputusan.
3. Literasi sains. Teknologi tidak terlepas dari pengetahuan dan fenomena ilmiah. Sains termasuk ilmu penting untuk identifikasi pertanyaan, pengetahuan, menjelaskan fenomena ilmiah. Literasi sains ini menemukan kesimpulan berdasarkan fakta dan karakteristik. Literasi ini dibutuhkan untuk meningkatkan intelektual dan peduli pada isu sains terkini.
4. Literasi digital. Media digital dipakai sebagai pengetahuan, jaringan dan evaluasi informasi. Pengguna memakai alat-alat komunikasi dan media digital yang terhubung dalam jaringan. Pemanfaatan teknologi dipakai secara bijak, cerdas dan tidak melanggar hukum. Sekarang ini, pengguna perlu interaksi digital untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan informasi.
5. Literasi budaya. Budaya merupakan pengetahuan untuk mengetahui dan bersikap baik pada kebudayaan Indonesia.
6. Literasi kewargaan. Literasi kewargaan adalah kemampuan untuk mengerti hak dan kewajiban sebagai bagian dari warga negara.
Kemampuan untuk literasi digital
Teknologi digital awalnya dipakai sebagai media komunikasi dan interaksi. Kini, generasi selanjutnya akan tumbuh dengan media digital yang membuat perubahan pola pikir. Sebagai orang dewasa, tentunya punya tanggung jawab untuk memberi pengetahuan dan bimbingan pada anak muda. Sayangnya, teknologi sekarang ini dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. Contohnya penyebaran berita bohong, radikalisme, ujaran kebencian, penipuan, dan masih banyak lagi. Konten negatif ini dapat merusak pengembangan teknologi. Masyarakat perlu memahami etika dan aturan pemakaian teknologi.
Berikut kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk literasi digital :
1. Pemecahan masalah
2. Pemakaian digital untuk komunikasi
3. Cara berpikir kritis, kreatif dan inovatif pada teknologi
4. Dapat berkolaborasi dengan kelompok
Kemampuan untuk menyaring informasi menjadi ciri dari apakah kita memiliki literasi digital yang baik atau tidak. Tentunya semakin baik literasi digital yang dikuasai seseorang, maka akan semakin besar peluang masa depan untuk selamat dari hal-hal negatif di dunia maya yang tentu bisa berimbas pada kehidupan nyata.
Literasi digital juga manpu menyelamatkan mental kita dari kecanduan media sosial dan lebih peka terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita. Literasi digital akan mampu mengingatkan seseorang untuk berhati-hati dan menjaga keamanan diri dan orang lain terutama dari tindak kejahatan digital.
Penulis : Yanto, M,Pd
Guru : SMPN 3 Toboali, Bangka Selatan