KEPALA Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika enggan mengomentari terlalu jauh terkait penerima bantuan lateks dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), yang saat ini sedang diusut oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Tahun 2021 sampai 2022. Kelak ku cek ke Bidang Perkebunan, aok (nanti saya cek ke Bidang Perkebunan ya_red),” kata Risvandika, Jum’at (27/9/2024).
Berkenaan dengan penerima bantuan lateks yang dimaksud, Risvandika berujar bahwa tidak begitu memahami. Sebab, bantuan tersebut diterima oleh bidang perkebunan.
“Ku kurang paham uge (saya kurang paham juga_red). Karena beda bidang, saat itu bidang perkebunan yang pasti tahu karena kadang-kadang pusat ini langsung kelapangan, kita hanya pemberitahuan saja, kadang-kadang seperti itu,” jelas Risvandika.
Kendati demikian, Risvandika berjanji bahwa pihaknya sebagai Kepala Dinas Pertanian akan menanyakan terkait hal tersebut dengan Bidang Perkebunan.
“Oke, nanti akan saya tanyakan ke Bidang Perkebunan untuk memastikannya itu,” ujar Risvandika.
Menurut sumber dari internal Dinas Pertanian Pemkab Bangka Selatan, membenarkan bahwa Dinas Pertanian Basel, beberapa tahun lalu pernah menerima bantuan lateks dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian.
“Ada menerima pembeku lateks, untuk diserahkan ke lima desa di Kabupaten Bangka Selatan sebagai kelompok penerima, yakni Desa Gadung, Desa Serdang (Kecamatan Toboali), Desa Pergam (Kecamatan Airgegas), Desa Bedengung dan Desa Sengir (Kecamatan Payung),” ungkap sumber tersebut.
Untuk diketahui lateks adalah cairan untuk karet atau semacam pengganti cuka para yang familiar bagi petani karet.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi soal kedatangan ke Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bangka Belitung, Selasa (24/9/2024).
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto akhirnya buka suara, Kamis petang (26/9/2024). Ia memastikan bahwa Tim KPK mendatangi BPKP Babel.
“Betul ada kegiatan di BPKP Babel,” kata Jubir KPK Tessa dikutip dari laman resmi Ayobangka.com.
Namun, Jubir KPK masih enggan menyampaikan kegiatan dimaksud terkait apa.
“Belum bisa disampaikan dalam rangka apa,” kata Tessa pendek.
Melansir Ayobangka.com sebelumnya, Sub Koordinator Pengelolaan BMN, Rumah Tangga dan Kearsipan, Perwakilan BPKP Babel, Salman Alfarisi, ketika dikonfirmasi di ruangannya, Selasa petang, membenarkan kedatangan Tim KPK. Namun ia tidak mengetahui persis apa maksud tujuan dan kegiatan yang dilakukan.
“Sebelumnya memang kita mendapat surat dari KPK untuk menyediakan tempat. Kita sediakan aula di lantai dua dan sejumlah fasilitas ruangan seperti wifi, LCD dan dan tata letak meja kursi,” kata Salman.
“Tim KPK sekitar empat orang, karena mereka memperkenalkan diri dari KPK, tapi saya tidak tahu dari bagian apa dan siapa saja namanya. Tamu lainnya ada sekitar sepuluh (10) orang, saya tidak tahu siapa saja,” sambungnya.
Sedangan terkait kegiatan apa, Salman mengaku tidak mengetahuinya. Begitu pula selain dari KPK pihak mana saja yang hadir di ruangan tersebut.
“Kegiatannya tertutup. Usai menyiapkan ruangan aula, kita diminta turun dari lantai dua. Tadi mulai sekitar jam 09-nan (WIB) hingga selesai sekitar jam 14-an,” kata Salman.
Periksa Kabid Perkebunan
Setelah meminta keterangan Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Rabu (25/9/2024) Komisi Pemberantaaan Korupsi (KPK) turun lapangan ke-Kabupaten Bangka Tengah.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edi Romdhoni, ditemui usai mengikuti Rapat pimpinan di Ruang Pasir Padi, Lantai II Kantor Gubernur Babel, Rabu siang (25/9/2024).
“Kemarin Selasa, Kabid Perkebunan Dinas Kabupaten dimintai keterangan. Informasi yang kita dapatkan dari mereka (Kabid Perkebunan Kabupaten) terkait proyek lateks tahun 2022,” kata Edi.
Menurut Edi, proyek pengadaan lateks bukan di Dinas Pertanian Babel, namun di Dirjen Kementerian Pertanian. Pengadaannya untuk se-Indonesia, termasuk Babel.
Untuk diketahui lateks adalah cairan untuk karet atau semacam pengganti cuka para yang familiar bagi petani karet.
“Itu proyek tahun 2021, 2022 dan 2023. Babel kebagian tahun 2022. Tapi penerimanya seluruh kabupaten se-Babel,” kata Edi.
Makanya tim teknisnya adalah Kabid Perkebunan di Kabupaten. “Hari Senin yang lalu saya diinfokan Kabid Dinas Provinsi dan seluruh kabupeten kumpul di kantor. Saya dapat laporannya begitu, pertemuan itu mungkin berbagi informasi terkait adanya surat dari KPK ke mereka,” ungkap Edi.
Edi juga mengungkapkan kalau tim penyidik KPK turun ke lapangan. “Hari ini (Rabu kemarin) KPK ke Bangka Tengah, termasuk bertemu juga petani penerima,” ujarnya.
“Kalau yang lainnya saya tidak tahu, iya infonya itu, saya tahu dari kabupaten,” sambung Edi.