SEJUMLAH pedagang pernak-pernik Imlek di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tampak lesu. Pasalnya, jelang perayaan Imlek yang tinggal menghitung hari, namun minat pembeli pernak-pernik Imlek di sejumlah tokoh masih terlihat sangat sepi.

Hal tersebut diakui Eka Saputra, bahkan kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir sehingga bisa terhitung dengan jari orang yang membeli pernak-pernik Imlek.

“Hanya berapa orang saja yang beli pernak-pernik Imlek,” kata Eka kepada wartawan, Kamis (8/2/2024).

Diakuinya, kondisi tersebut sangat berdampak pada pendapatan jika dibandingkan dengan Imlek tahun lalu (2023).

“Pendapatan tahun lalu mencapai sepuluh juta rupiah. Saat ini paling berkisar lima juta rupiah,” jelas Eka.

Kalau tahun lalu, kata Eka, jelang dua minggu perayaan Imlek banyak yang membeli pernak-pernik seperti lampion, garu, angpao dan yang paling dominannya kertas untuk sembahyang.

“Sepinya pembeli dampak dari harga timah yang tidak stabil,” ujar Eka.

Eka berharap, peran dari pemerintah daerah dapat mengatasi kondisi perekonomian Bangka Selatan yang tidak baik-baik saja ini.

“Harapan kita bersama, semoga pemerintah daerah dapat mengatasi kondisi perekonomian ini agar masyarakat terbantu,” tuturnya.