AIRGEGAS – Kolong bekas tambang pasir timah milik Dodi warga Desa Airgegas yang berlokasi di Sungai Garut, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel), menelan satu orang korban jiwa warga Desa Airgegas, Bujang (42) yang sebelumnya dikabarkan hilang di dekat kolong tersebut.
Jasad Bujang pertama kali ditemukan oleh Edi yang saat itu sedang duduk santai di pinggir kolong bekas tambang. Jasad korban Bujang ditemukan dalam keadaan telungkup dan mengapung di kolong dengan kondisi korban menggunakan baju berwarna merah.
Mengetahui hal tersebut Edi langsung menginformasikan kepada pihak keluarga korban yang sedang berjaga diseputaran lokasi kejadian. Lalu memberikan informasi kepada Kepala Desa (Kades) Airgegas Masri dan Polsek Airgegas.
Begitu mendapat informasi dari Edi, Kades Airgegas Masri langsung menuju ke lokasi dengan membawa 1 unit mobil ambulance milik desa setempat. Jasad korban dievakuasi oleh personel Polsek Airgegas bersama personel Basarnas dan masyarakat ke rumah duka di Desa Airgegas.
“Korban diduga mengalami kecelakaan kerja karena kambuhnya penyakit yang dideritanya, yakni kejang-kejang dan langsung jatuh ke kolong bekas tambang milik Dodi,” kata Kapolsek Airgegas, AKP Tiyan Talingga.
Diberitakan sebelumnya, Bujang (42) warga Desa Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel), yang dikabarkan hilang di kolong tambang timah desa setempat, ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, Sabtu (16/4/2022) dinihari.
Sebelumnya pada Kamis (14/4) petang, tersiar atas hilangnya Bujang dan kemudian Kepala Desa (Kades) Airgegas Masri menginformasikan atas peristiwa tersebut ke ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B (Basarnas) Pangkalpinang, Jum’at (15/4)
Jasad Bujang ditemukan dengan jarak 10 meter ke arah utara dari lokasi kejadian. Diketahui bahwa korban (Bujang_red) memiliki riwayat penyakit epilepsi. Pukul 02.15 WIB Tim SAR gabungan berhasil mengevakusi korban dan membawanya ke rumah duka.
“Korban (Bujang_red) berangkat bekerja ke kolong tambang timah pada Kamis pagi. Biasanya siang hari sudah kembali kerumah, namun hingga jelang sore hari belum juga kembali,” kata Kades Airgegas, Masri.



