BAGI sebagian keluarga, khitan bukan hanya tuntutan agama dan budaya, tetapi juga persoalan biaya. Tidak semua orang tua bisa segera memenuhi permintaan anaknya untuk disunat. Dari sinilah program khitanan massal PT Timah dalam rangka HUT ke-49 mengambil makna, menjadi jembatan antara harapan sederhana anak-anak dengan keterbatasan yang dirasakan keluarganya.
Sebanyak 617 anak mengikuti khitanan massal bertema Untuk Merah Putih yang digelar di wilayah operasional perusahaan, meliputi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau dan Jakarta sejak Juli hingga Agustus 2025. Antusiasme masyarakat begitu terasa karena kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin yang selalu ditunggu.
Tidak hanya layanan khitan gratis, setiap peserta juga mendapat bingkisan yang menambah semarak kegiatan. Hadiah kecil itu menjadi pelipur lara bagi anak-anak yang harus menahan rasa sakit sekaligus penguat semangat bagi orang tua yang lega beban ekonominya sedikit berkurang.
“Alhamdulillah, dari dulu anak sudah minta sunat, tapi karena keterbatasan dana belum bisa. Bersyukur sekali PT Timah mengadakan khitanan massal ini, akhirnya anak saya bisa disunat. Terima kasih kepada PT Timah, semua berjalan lancar,” ujar Didik Edi Purwanto, warga Mentok, Bangka Barat.
Putranya, Angger Bagus Panuntun, siswa kelas 1 SDN 6 Mentok, tak kuasa menyembunyikan rasa senangnya meski ada perih yang dirasakan.
“Sakit tadi Om. Tapi senang, karena dikasih hadiah,” ucapnya polos sambil tersenyum.
