KELUHAN nelayan Sungailiat terkait pendangkalan Alur Muara Air Kantung kembali disuarakan dalam audiensi yang digelar di Ruang Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jum’at (25/4/2025).

Audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya. Dalam pertemuan ini para nelayan menyampaikan harapan besar agar masalah pendangkalan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun segera mendapatkan perhatian dan penanganan serius.

“Ini sudah tahun 2025, tapi belum juga selesai. Kami di Provinsi Bangka Belitung sangat mengharapkan agar pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bisa tergerak hatinya untuk bekerja sama menyelesaikan masalah ini,” kata Didit.

Didit menambahkan bahwa DPRD Babel akan segera mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut.

“Insyaallah hari Senin kami akan mengundang PT Timah untuk membahas hal ini. Dan minggu depan, kami akan bersilaturahmi ke KKP agar harapan masyarakat segera bisa terwujud. Ini bukan soal kepentingan pribadi, tapi soal nasib ribuan nelayan,” ujar Didit.

BACA JUGA : Program Swasembada Pangan di Bangka Selatan Hanyalah Mimpi, Ini Buktinya

Salah satu perwakilan nelayan, Ali, menyampaikan bahwa lebih dari 3.000 nelayan bergantung pada kelancaran Alur Muara Air Kantung. Ia berharap besar kepada Ketua DPRD Babel untuk memperjuangkan aspirasi mereka.

“Masalah ini sudah sangat lama, bahkan sejak tahun 2011 belum juga ada penyelesaian yang jelas. Kami sangat percaya dengan Pak Didit Srigusjaya. Semoga beliau bisa membantu menyelesaikan persoalan ini,” jelas Ali.

BACA JUGA : Nelayan Sungailiat Curhat dengan Ketua DPRD Babel, Ini Masalahnya

Masalah pendangkalan Alur Muara Air Kantung telah menjadi hambatan utama bagi aktivitas melaut para nelayan.

Kondisi ini berdampak langsung terhadap perekonomian dan kesejahteraan nelayan. Karena itu, DPRD Babel menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan memperjuangkan penyelesaian persoalan tersebut hingga tuntas.