Keren RSUD Bangka Selatan Punya Gedung Rawat Inap Baru Sesuai Standar, Kapasitas 74 Unit Tempat Tidur
PROYEK pembangunan gedung baru rawat inap RSUD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan kapasitas 74 unit tempat tidur diharapkan bisa semakin meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah setempat.
Selain memiliki ruangan rawat inap pasien kelas I, II dan III yang standar. Gedung baru ini punya sejumlah ruangan yang akan difungsikan sebagai poliklinik dengan ruangan yang standar.
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian RSUD Basel, Agus Setiawan, menjelaskan saat ini sedang mempersiapkan sejumlah kelengkapan layanan pasien di gedung rawat inap yang baru dibangun tersebut.
“Kita targetkan akhir Februari atau awal Maret ini (2024) sudah bisa pindah ke gedung baru,” kata Agus, Selasa (30/1) malam.
Dijelaskan Agus, kapasitas gedung lama hanya memiliki 101 unit tempat tidur, dengan kondisi gedung sudah tidak sesuai standar. Artinya, jumlah tersebut jika dibandingkan dengan luas ruangan yang seharusnya sudah melebihi kapasitas.
“Namun karena selama ini belum ada solusi, dengan terpaksa menampung jumlah tempat tidur sebanyak itu,” ujar Agus.
Apalagi untuk ruang poliklinik, ada dua poliklinik yang menempati satu ruangan. Dengan adanya gedung baru ini, diharapkan Agus, pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi sehingga pasien pun merasa nyaman.
“Kita terus meningkatkan bagaimana agar pelayanan kepada pasien bisa semakin baik, semakin prima. Dengan fasilitas baru tentu saja tujuan kita memberikan layanan terbaik bagi masyarakat bisa dilakukan secara optimal dan ditingkatkan,” jelas Agus.
Gedung baru dikhususkan bagi pasien rawat inap dewasa. Termasuk untuk kebidanan setelah ibu melahirkan. Sedangkan untuk gedung RSUD yang lama tetap akan difungsikan. Salah satunya untuk ruangan rawat inap khusus pasien anak.
“Jadi dengan adanya gedung rawat inap yang baru maka RSUD Basel punya kapasitas total 123 unit tempat tidur,” tuturnya.
Menurut Agus, dalam rangka persiapan pindah, pihaknya pun sedang mempersiapkan sejumlah perlengkapan ruangan seperti gorden, AC dan tempat tidur.
“Untuk tempat tidur, sebagian masih pakai yang lama, sebagian baru,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Basel dr. Agus Pranawa, menambahkan gedung rawat inap yang baru dibangun agar fasilitas RSUD memenuhi kriteria standarisasi rumah sakit tipe C.
Bahkan dicontohkannya, ruang rawat inap untuk satu tempat tidur punya standar tertentu.
“Contohnya kalau standar BPJS untuk PBI satu tempat tidur minimal 7,2 meter persegi. Sedangkan non PBI sekitar 10 meter persegi. Ruang rawat inap pada gedung baru sudah sesuai standar,” kata Agus.
Agus menjelaskan, kalau RSUD Basel punya delapan Poliklinik yaitu penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan atau kandungan, mata, THT, kulit atau kelamin dan jiwa.
Konstruksi Aman
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD, Yudi Siswanto menjelaskan, konstruksi struktur gedung rawat inap aman.
Bahkan diakuinya, setelah melakukan pengecekan ke lapangan ada kerusakan yang masuk katagori ringan.
“Untuk konstruksi struktur aman. Sesuai dengan perjanjian kontrak, enam bulan kedepan atau sampai dengan akhir Juni 2024 sesuai yang terlampir dalam jaminan pemeliharaan gedung rawat inap masih masa pemeliharaan, sehingga kerusakan yang ada masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Saya juga sebagai PPK sudah melayangkan surat instruksi kepada kontraktor untuk segera melakukan perbaikan dengan maksimal,” kata Yudi.
Sementara itu, pelaksana lapangan pihak kontraktor Depri Hertanto, mengatakan untuk sejumlah kerusakan ringan seperti ada satu atau dua keping keramik yang retak atau pecah sudah diganti dengan yang baru.
Begitu pula pegangan besi pada tangga sudah diperbaiki. Termasuk ada retak halus pada bagian dinding sudah diperbaiki.
Lainnya, ada beberapa buah konblok yang terpasang di halaman gedung rawat inap baru segera diperbaiki.
“Hanya saja mengingat kondisi cuaca yang sering hujan, pengerjaannya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Hingga kini pihaknya terus melakukan perapian dan perbaikan ringan pada beberapa bagian.
“Jadi selama masa pemeliharaan pun kami akan mengecek dan bekerjasama dengan pihak RSUD untuk memantau apabila ada bagian yang segera harus diperbaiki,” kata Depri.
Depri mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak atas berbagai masukan positif agar pihaknya memerhatikan sejumlah hal terkait perbaikan ringan dan perapian beberapa bagian bangunan gedung.