Karena Mulut Badan Binasa Akibat Terjadinya Pembunuhan di Bangka Selatan
KARENA mulut badan binasa. Salah satu peribahasa yang mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam berbicara dan menjaga lisan. Karena akibat dari tidak menjaga lisan atau perkataan bisa membuat celaka, seperti peristiwa berdarah ‘pembunuhan’ yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (20/1/2025) sore, diduga lantaran pelaku tidak terima dengan perkataan korban.
Menurut pengakuan terduga pelaku, Ln (41) kepada tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Basel, bahwa tidak terima dengan perkataan korban yang sering mengatakannya gila.
Kasi Humas Polres Basel, Ipda Budi menjelaskan terduga pelaku tidak terima dengan korban lantaran sering mengatakan pelaku gila, sehingga terduga pelaku melakukan tindakan tersebut.
“Untuk sementara ini, motifnya diduga pelaku tidak terima dengan korban karena korban sering mengatakan pelaku gila sehingga terduga pelaku melakukan tindakan tersebut,” kata Budi, Senin (20/1) malam.
Diberitakan sebelumnya dengan judul Bangka Selatan Mencekam, Satu Tewas Terbunuh dan Satu Terkapar Awal tahun 2025 Kabupaten Bangka Selatan tampak mencekam dengan adanya peristiwa berdarah ‘pembunuhan’ yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Toboali, Senin (20/1) sore.
Informasi di lapangan menyebutkan, satu dari dua orang korban perempuan meninggal dunia, berinisial Lh (51), sementara Sh (64) mengalami luka bacok di bagian dada.
Peristiwa berdarah ‘pembunuhan’ ini terjadi sekira pukul 15.30 WIB, menghebohkan masyarakat desa setempat dan sekitarnya.
Terduga pelaku diketahui seorang laki-laki berinisial Ln (41). Pasca dari kejadian pelaku langsung diamankan oleh masyarakat dan kemudian diserahkan ke aparat kepolisian (Polres Bangka Selatan) beserta barang bukti senjata tajam (Sajam) jenis parang.
Berita Terkait : Bangka Selatan Mencekam, Satu Tewas Terbunuh dan Satu Terkapar
Budi menegaskan, terduga pelaku dan barang bukti berupa sebilah parang bergagang plastik warna hijau, bersarung pipa paralon warna putih diamankan di Polres Basel.
“Pelaku saat ini diamankan di Satreskrim Polres Bangka Selatan guna penyidikan lebih lanjut,” ujar Budi.
Menurut informasi lainnya menyebutkan, korban Lh sekira pukul 14.30 WIB, duduk di warung milik Sh istri dari Mh.
Korban Lh memang sering duduk santai dan ngobrol dengan Sh di warung. Bahkan sudah menjadi kegiatan keseharian bersama warga setempat.
Lalu, sekira pukul 15.30 WIB, terduga pelaku Ln pulang dari kebun menghampiri korban Lh dan Sh.
Terduga pelaku menegur korban dan menyuruh korban untuk bubar, namun direspons kurang baik. Lalu terduga pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah parang dari sarungnya dan langsung mengayunkan ke arah korban Lh, namun tidak sengaja terkena Sh sehingga mengalami luka tebasan di bagian dada.
Kedua korban (Lh dan Sh_red) melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Diketahui korban Sh lari ke rumah tetangga, sedangkan Lh lari ke dalam rumah Mh.
Terduga pelaku mengejar korban Lh yang saat itu sudah masuk ke dalam kamar rumahnya Mh, akan tetapi kamar tersebut tidak memiliki pintu sehingga pelaku masuk ke dalam kamar dan langsung menyerang korban.
Korban Lh sempat berteriak meminta pertolongan kepada pemilik rumah. Namun pemilik rumah, Mh saat itu sedang berada di dalam kamar mandi.
Mendengar adanya teriakan, Mh langsung keluar dari dalam kamar mandi dan melihat korban Lh sudah bersimbah darah di dalam kamar rumahnya.