“Konsep keberhasilan pemberantasan geng motor, konsep pengungkap kasus seperti pembunuhan, penyelundupan hingga kasus ventilator di RSUD, semua tidak lepas dari peran media,” jelasnya.
Hendro juga menyampaikan permohonan maaf bila selama berinteraksi ada hal yang kurang berkenan. Ia juga turut mendoakan agar seluruh awak media hingga masyarakat Bangka Belitung semakin sejahtera.
“Sebagai manusia biasa, tidak luput dari kesalahan. Mungkin selama kita bergaul, kerja bersama maupun kesalahan anggota, dari hati yang paling dalam saya minta maaf,” ucapnya.
Baca Juga: 10 Ton Timah dan 1 Ton Daging Babi Potong dari Belitung Masuk ke Pelabuhan Sadai
Sementara itu, perwakilan awak media, Bambang, menilai sosok Irjen Hendro Pandowo adalah figur perwira tinggi yang bersahabat dan memberi ruang bagi wartawan untuk bekerja tanpa sekat.
“Pak Hendro selama memimpin sangat terasa di kalangan kami. Saya sendiri merasa dekat tanpa ada jarak. Apalagi saat bertemu, dengan wajah tersenyum, menyapa kami itu sangat membuat apresiasi sekali,” kata Bambang.
Baca Juga: Rumah Agat Bos Timah Jebus Bangka Barat Disegel Kejagung
Bambang berharap kedekatan itu bisa terus berlanjut meski telah berpindah tugas. “Semoga hubungan ini tidak sampai di sini, dan akan terus terjalin di manapun Bapak berada. Kami juga menyampaikan permohonam maaf jika selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan bagi Bapak dan jajaran,” tuturnya.
Pertemuan hangat ini menjadi pengingat bahwa persaudaraan tidak hanya tumbuh di meja kerja atau ruang konferensi pers. Media dan kepolisian bisa berjalan beriringan, bukan sekadar mitra formal, tetapi teman yang mesra dan saudara yang saling menjaga.
