Kampung Reklamasi Selinsing Belitung Timur Jadi Kawasan Wisata

IMG 20241030 WA0069 Kampung Reklamasi Selinsing Belitung Timur Jadi Kawasan Wisata

KAMPUNG Reklamasi Selinsing di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu bentuk nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan PT Timah Tbk.

Diketahui, di Kampung Reklamasi Selinsing, PT Timah bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Selisining menyulap lahan bekas tambang menjadi kawasan agro edutourism.

Selain itu, di kawasan reklamasi tersebut PT Timah mengembangkan kawasan hijau dengan berbagai fungsi.

Pengelolaan lingkungan berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya dukung lingkungan merupakan komitmen PT Timah Tbk dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan.

Lahan bekas tambang di Kampung Reklamasi Selinsing mengintegrasikan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, wisata edukasi, pembibitan dan pengelolaan kolong menjadi wisata air.

Ketua BUMDes Selinsing, Diky Afriansyah menjelaskan Kampung Reklamasi Selinsing juga telah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat maupun wisatawan.

Diakui Diky, dalam beberapa bulan terakhir jumlah kunjungan ke Kampung Reklamasi Selinsing telah mencapai ribuan orang. Hal ini karena ketertarikan orang-orang untuk melihat pengelolaan lahan bekas tambang yang bisa digunakan untuk berbagai sektor.

“Yang bikin orang tertarik itu karena ini bagian dari wisata edukasi, kami bersama PT Timah memanfaatkan lahan kritis bekas tambang untuk berbagai sektor seperti wisata, pertanian, peternakan. Bahkan di sini juga ditanam pohon-pohon endemik Belitung yang sudah susah ditemui,” kata Diky.

Selain wisatawan, kata Diky, para pelajar maupun mahasiswa juga sering datang ke Kampung Reklamasi Selinsing untuk mempelajari dan meneliti tentang banyak hal seperti pola penanaman yang dilakukan di lahan bekas tambang dan melihat berbagai jenis tumbuhan lokal.

Menurut Diky yang menjadi daya tarik lainnya di Kampung Reklamasi Selinsing, yakni fasilitas yang lengkap seperti toilet musala, rumah adat, danau buatan, wahana air dan pemandangan yang indah.

Program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah di Kampung Reklamasi Selinsing yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lainnya ini tidak hanya menata lahan bekas tambang, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.

Selain itu, diakui Diky, BUMDes Selinsing telah merasakan dampak dengan adanya Kampung Reklamasi Selinsing seperti mereka dilibatkan dalam pengelolaan dan mendapatkan penghasilan dari mengelola kawasan ini.

“Dampak ekonominya sudah terasa, apalagi kemarin waktu masih ramai-ramainya. Kita juga melibatkan UMKM yang merupakan masyarakat sekitar untuk menyediakan makanan bagi para pengunjung,” ujar Diky.

Diky mengapresiasi PT Timah yang telah bekerja sama dengan BUMDes Selinsing untuk mengelola kawasan ini. Mengingat Anggota BUMDes Selinsing juga dibina dan dibantu dalam memenuhi fasilitasi untuk mendukung daya tarik wisata.

“PT Timah sangat membantu kami dalam mengelola kawasan ini, dan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar karena kehadiran program ini kami bisa merasakan manfaatnya dan ada dampak ekonominya. Tapi tidak kalah penting ini bagian dari edukasi pengelolaan lahan bekas tambang yang kritis menjadi lahan yang bermanfaat,” tutur Diky.